Ini Perbedaan Hari Ibu Nasional dan Internasional, Jangan Salah Tanggal!

Izzul Millati
17 Desember 2025, 09:39
hari ibu nasional dan internasional
unsplash.com
hari ibu nasional dan internasional
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Hari ibu kerap diperingati sebagai momentum untuk merefleksikan peran perempuan, khususnya ibu, dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Namun, tidak sedikit masyarakat yang masih keliru memahami perbedaan waktu dan makna peringatannya.

Di Indonesia, peringatan hari ibu memiliki latar sejarah yang berbeda dibandingkan hari ibu internasional. Perbedaan tersebut tidak hanya terletak pada tanggal, tetapi juga pada nilai, tujuan, dan konteks sosial yang melatarbelakanginya.

Sejarah Hari Ibu Nasional di Indonesia

Hari ibu merupakan hari yang didedikasikan untuk mengenang serta menghargai jasa ibu dan perempuan dalam kehidupan sosial. Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, peringatan hari ibu internasional umumnya jatuh pada bulan Mei. Namun, Indonesia menetapkan hari ibu pada tanggal yang berbeda, yakni 22 Desember.

Sejarah hari ibu nasional berawal dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 22–25 Desember 1928. Kongres tersebut berlangsung tidak lama setelah peristiwa Sumpah Pemuda dan menjadi momentum penting konsolidasi gerakan perempuan.

Kongres ini dihadiri oleh para pemimpin organisasi perempuan dari berbagai daerah. Dalam forum tersebut, dibahas beragam persoalan yang dihadapi perempuan Indonesia, mulai dari keterbatasan akses pendidikan, praktik perkawinan anak, kawin paksa, poligami, hingga nasib janda dan anak yatim.

Hasil kongres melahirkan Perserikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) sebagai wadah perjuangan bersama. Organisasi ini bertujuan memperjuangkan martabat perempuan sekaligus berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pada perkembangannya, PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII) pada 1929. Pergantian nama tersebut menandai semakin luasnya keterlibatan organisasi perempuan dalam isu sosial dan kebangsaan.

Menurut catatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, tonggak penetapan 22 Desember sebagai hari ibu muncul setelah Kongres Perempuan Indonesia ketiga yang berlangsung di Bandung pada 1938. Kongres tersebut menetapkan tanggal 22 Desember sebagai hari peringatan gerakan perempuan Indonesia.

Pemerintah kemudian mengesahkan tanggal tersebut melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Libur. Sejak saat itu, hari ibu nasional diperingati setiap 22 Desember sebagai simbol penghormatan terhadap peran perempuan Indonesia.

Makna Hari Ibu Nasional

Aksi cuci kaki ibu massal di Jakarta
Aksi cuci kaki ibu massal di Jakarta (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/agr)

 

Makna hari ibu nasional di Indonesia pada dasarnya melampaui peran ibu dalam lingkup domestik. Peringatan ini dimaksudkan sebagai pengakuan atas kontribusi perempuan dalam membangun masyarakat dan negara.

Hari ibu nasional merefleksikan semangat emansipasi, kesetaraan, serta partisipasi aktif perempuan di berbagai bidang. Nilai-nilai tersebut menjadi fondasi gerakan perempuan sejak masa pergerakan nasional.

Namun, dalam perjalanan sejarahnya, makna hari ibu nasional sempat mengalami pergeseran. Terutama pada masa Orde Baru, peringatan hari ibu kerap dipersempit pada peran domestik perempuan.

Pada periode tersebut, negara membentuk berbagai organisasi perempuan seperti Pembinaan Kesejahteraan Keluarga dan Dharma Wanita. Melalui organisasi ini, peran perempuan lebih diarahkan pada urusan rumah tangga dan pendampingan suami.

Sejumlah kajian menyebutkan bahwa kebijakan tersebut mendorong domestikasi perempuan. Aktivitas organisasi perempuan difokuskan pada kegiatan seperti lomba memasak dan keterampilan rumah tangga, sementara ruang pengambilan keputusan publik menjadi terbatas.

Selain itu, ideologi ibu rumah tangga diperkuat melalui konsep Panca Dharma Wanita yang diperkenalkan oleh Kongres Wanita Indonesia. Konsep ini menempatkan perempuan terutama sebagai istri, pengurus rumah tangga, dan pendidik anak.

Dampak dari kebijakan tersebut masih terasa hingga kini. Peringatan hari ibu sering kali masih diasosiasikan dengan peran domestik, sementara kontribusi perempuan di ranah sosial, ekonomi, dan politik kurang mendapatkan sorotan.

Sejarah Mother’s Day Internasional

Berbeda dengan konteks Indonesia, Mother’s Day international memiliki latar belakang yang berakar dari gerakan sosial di Amerika Serikat pada awal abad ke-20.

Perayaan ini dipelopori oleh Anna Jarvis, seorang aktivis yang ingin mengenang jasa ibunya, Ann Reeves Jarvis, yang dikenal aktif dalam kegiatan komunitas dan sosial.

Upaya tersebut mendapat respons luas dari masyarakat dan berbagai organisasi sipil, hingga akhirnya diakui secara resmi oleh pemerintah Amerika Serikat.

Pada 1914, Presiden Woodrow Wilson menetapkan Mother’s Day sebagai hari nasional untuk memberikan penghargaan kepada peran ibu dalam keluarga.

Sejak saat itu, Mother’s Day berkembang menjadi perayaan internasional yang diadopsi banyak negara dengan fokus utama pada apresiasi personal terhadap sosok ibu.

Perbedaan Makna Hari Ibu Nasional dan Internasional

Di Indonesia, Hari Ibu tidak hanya dimaknai sebagai penghormatan terhadap peran ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai simbol perjuangan dan kontribusi perempuan dalam kehidupan berbangsa.

Berbagai kegiatan peringatan sering diisi dengan diskusi, seminar, serta agenda pemberdayaan perempuan di bidang sosial, pendidikan, dan ekonomi.

Sebaliknya, Mother’s Day international lebih menekankan aspek personal melalui pemberian hadiah, kartu ucapan, serta momen kebersamaan keluarga sebagai bentuk apresiasi terhadap ibu. 

Makna hari ibu internasional lebih berfokus pada hubungan personal antara ibu dan keluarga. Peringatan ini umumnya diwujudkan melalui ungkapan kasih sayang secara langsung.

Tradisi memberi bunga, kartu ucapan, atau hadiah menjadi bagian yang melekat dalam perayaan hari ibu internasional. Aktivitas tersebut bertujuan mengekspresikan rasa terima kasih kepada ibu.

Dalam perkembangannya, hari ibu internasional juga mengalami komersialisasi. Meski demikian, esensi penghormatan terhadap peran ibu tetap menjadi inti perayaan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan