Mengenal Sejarah Masjid Quba dan Keistimewaannya Lengkap
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Masjid bersejarah ini sama istimewanya dengan Masjid Al Aqsa atau Masjid Nabawi di Madinah.
Dalam sejarah Masjid Quba menjadi tempat pelaksanaan salat Jumat untuk pertama kalinya. Mengutip laman Uici.ac.id, masjid ini terletak di Quba, tepatnya 5 km di sebelah tenggara Kota Madinah, dan dibangun pada tahun 1 Hijriah (622 Masehi).
Sejarah Masjid Quba
Masjid Quba sekaligus masjid pertama yang dibangun dalam sejarah Islam. Nabi Muhammad pernah mengatakan bahwa salat di Masjid Quba memiliki keutamaan besar, yaitu bernilai seperti pahala umrah.
Masjid ini didirakan Rasulullah SAW saat berhijrah ke Madinah untuk melanjutkan dakwah di sana. Setibanya di Madinah, hal pertama yang dilakukan oleh Rasulullah adalah mendirikan masjid pertama di Madinah yaitu Masjid Quba.
Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan oleh Nabi Muhammad, kemudian pembangunannya dilanjutkan oleh para sahabat. Masjid Quba didirikan di atas tanah seluas 1.200 meter persegi milik keluarga Kalsum bin Hadam dari Kabilah Amru bin Auf.
Sedangkan nama Quba sendiri diambil dari nama tempat masjid ini berdiri. Dalam perkembangannya, masjid ini mengalami beberapa kali renovasi.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720) adalah orang pertama yang membangun menara di Masjid Quba. Kemudian, sejak awal abad ke-20, masjid ini mengalami perluasan yang signifikan.
Pada 1984, ditambahkan tiga menara, sehingga masjid Quba memiliki total empat menara. Selain itu, dibangun 56 kubah mini dan tujuh pintu masuk utama, dengan lantai mimbar, mihrab, hingga halaman yang terbuat dari marmer.
Pada 1986, di masa Raja Fahd bin Abdul Aziz, Masjid Quba diperluas hingga dapat menampung sekitar 20.000 jemaah. Kini, Masjid Quba, yang memiliki ciri khas berwarna putih dengan enam kubah besar, dapat menampung lebih dari 30 ribu jemaah.
Fakta Menarik Sejarah Masjid Quba
Didirikan Atas Dasar Takwa
Masjid Quba dibangun atas dasar takwa. Masjid pertama yang dibangun Rasulullah ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 108 yang artinya berbunyi,
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ
Arab-Latin: Lā taqum fīhi abadā, lamasjidun ussisa 'alat-taqwā min awwali yaumin aḥaqqu an taqụma fīh, fīhi rijāluy yuḥibbụna ay yataṭahharụ, wallāhu yuḥibbul-muṭṭahhirīn
Artinya: "Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih." (QS. at-Taubah: 108).
Tempat Ibadah Pertama Umat Muslim
Rasulullah SAW disambut meriah oleh penduduk Madinah dengan lantunan nasyid thala'al badru'akaina. Beliau singgah di Quba selama empat hari dan beliau memerintahkan untuk membangun Masjid Quba bahkan ikut terlibat dalam proses pembangunannya.
Masjid Quba menjadi tempat ibadah pertama umat muslim.
Rasulullah SAW Pergi ke Masjid Quba setiap Sabtu
Berdasarkan hadits riwayat Muttafaq Alaih, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu. Ibnu Umar RA berkata, "Nabi SAW biasa pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, dengan jalan kaki dan berkendaraan." (HR. Muttafaq Alaih)
Dibangun di Atas Kebun Kurma
Pada saat itu, Masjid Quba dibangun di atas kebun kurma yang memiliki luas 1.200 meter persegi. Setelah mengalami perluasan, kini luas dari Masjid Quba adalah kurang lebih 5.035 meter persegi.
Arsitektur dari Masjid Quba ini memiliki 19 pintu. Di mana dari 19 pintu tersebut, terdapat tiga pintu utama yang berdaun besar dan menjadi tempat masuk para jamaah, di mana dua pintu diperuntukkan untuk jamaah laki-laki masuk, dan satu pintu diperuntukkan untuk jamaah perempuan.
Keutamaan Masjid Quba
Pahala orang yang sholat di Masjid Quba seperti pahala orang yang melaksanakan umroh. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu sholat di dalamnya dengan suatu sholat, baginya seperti pahala orang yang melaksanakan umroh." (HR Ibnu Majah).
Sementara itu, terkait dengan sejumlah berkaitan dengan sholat di Masjid Quba, ada beberapa ketentuan yang menopang keutamaan tersebut yaitu pertama untuk bisa mendapatkan pahala umroh dengan sholat di Masjid Quba, hendaknya seseorang berwudhu dari rumahnya atau dari hotelnya.
Kemudian setelah itu menuju ke Masjid Quba, sebagian ulama tidak mempersyaratkan berwudhu di rumah untuk mendapat pahala ini. Di antaranya Ibnu Tamimiyyah dan As-Sindi. Namun semua sepakat bahwa berwudhu di rumah baru berangkat menuju Masjid Quba lebih afdal.
Kedua, jika telah berwudhu dari rumah atau hotel, lantas di tengah perjalanan menuju Masjid Quba wudhunya batal, silakan dia berwudhu lagi karena batalnya wudhu tersebut tidak menghalangi pahala umroh. Ketiga sholat yang dinilai dengan pahala umrah bersifat umum, baik sholat fardu maupun sholat sunnah.