Kelompok Maratua Lestarikan Terumbu Karang Bersama BRI Peduli
Beningnya warna laut yang berwarna biru-kehijauan tampak begitu menyatu dengan putihnya pasir pantai di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Berkat keanekaragaman biota laut, termasuk terumbu karangnya, Maratua bahkan disebut para penyelam sebagai salah satu surga bawah laut terindah di Indonesia.
Ternyata, ekosistem terumbu karang di laut Maratua tak tumbuh alami begitu saja. Ada peran tangan-tangan para pelestari lingkungan yang rajin melakukan transplantasi terumbu karang.
Pelestari lingkungan yang aktif di laut Maratua, salah satunya adalah Kelompok Maratua Peduli Lingkungan. Perkumpulan Masyarakat di Kecamatan Maratua ini terbentuk dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga potensi SDA dan ekosistem di wilayah pesisir.
Ketua Harian Kelompok Maratua Peduli Lingkungan Muhammad Ilyas menjelaskan, semua bermula dari sekelompok anak muda yang terpikir untuk melestarikan lingkungan, khususnya terumbu karang di Desa Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau. Upaya ini sebenarnya mulai dilakukan anak-anak muda di Maratua sejak 2017.
“Namun, apa yang kami lakukan masih belum terlihat di masyarakat. Kegiatan yang dilakukan Kelompok Maratua Peduli Lingkungan baru benar-benar menyita perhatian pada 2019,” tuturnya melalui keterangan resmi, Kamis (22/12).
Pria berusia 39 tahun tersebut mengimbuhkan bahwa sejauh ini anggota Kelompok Maratua Peduli Lingkungan berjumlah 20 orang, didominasi anak-anak muda. Mereka berhasil melakukan transplantasi terumbu karang yang tersebar di beberapa titik di Maratua.
“Hasilnya, kawasan pesisir yang sebelumnya tidak ada terumbu karang, kini sudah ditumbuhi terumbu karang,” kata Ilyas.
Sebelum ada Kelompok Maratua Peduli Lingkungan, kondisi terumbu karang di Maratua sempat mengalami kerusakan di beberapa titik. Padahal, Maratua merupakan daerah wisata.
“Hal itu pula yang akhirnya membuat kami semakin termotivasi untuk melakukan transplantasi terumbu karang di banyak lokasi di Maratua,” ucap Ilyas.
Sebagai informasi, terumbu karang di Indonesia merupakan terumbu karang yang terkaya di dunia. Dengan luas mencapai 2,5 juta hektar, terumbu karang Indonesia juga memiliki biodiversitas tertinggi di dunia. Sedikitnya 750 jenis karang yang termasuk ke dalam 75 marga terdapat di Indonesia.
Selain karena faktor perubahan iklim, kerusakan terumbu karang terjadi karena berlangsungnya aktivitas penangkapan ikan dengan cara merusak atau destruktif. Akibat dari hal tersebut 30,4 persen terumbu karang di Indonesia dalam kondisi rusak.
Kolaborasi Bersama BRI Peduli
Upaya konservasi terumbu karang yang dilakukan Kelompok Maratua Peduli Lingkungan semakin menggeliat setelah berkolaborasi dengan BRI Peduli. Melalui program BRI Peduli Grow & Green, BRI berkomitmen mendukung dan menjaga ekosistem dengan biodiversitas laut yang tertinggi dibanding ekosistem laut lainnya, melindungi pantai dan daerah pesisir, serta mengurangi pemanasan global.
Berkat BRI Grow & Green, Kelompok Maratua Peduli Lingkungan menjadi lebih maksimal dalam menjaga potensi sumber daya alam dan ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir Maratua.
Ilyas menjelaskan, kini terumbu karang di Maratua sudah mulai tumbuh banyak. Bagi masyarakat Maratua yang mata pencaharian utamanya sebagai nelayan, ekosistem terumbu karang yang lestari juga memberikan dampak positif tersendiri. Ikan menjadi lebih banyak, sehingga hasil tangkapan nelayan pun jadi lebih melimpah.
“Kami berharap masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Maratua juga ikut menjaga bersama agar dampaknya bisa dirasakan juga oleh anak cucu kita di masa depan,” ucap Ilyas.
Di dalam kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa program tersebut merupakan bagian aksi nyata BRI dalam memerangi perubahan iklim, yaitu program pemulihan dan pelestarian ekosistem yang berkelanjutan melalui penanaman pohon dan transplantasi terumbu karang.
Pelaksanaannya meliputi penyusunan desain program, penyediaan bibit, penananam, pemeliharaan dan pendataan kondisi perkembangan tanaman maupun terumbu karang. Perseroan berharap kegiatan tranplantasi terumbu karang dari BRI Peduli dapat memberikan manfaat bagi keberlanjutan dan kelestarian alam, khususnya ekosistem laut di Kepulauan Maratua.
“Kami menitipkan kepada masyarakat setempat untuk dapat menjaga dan melestarikannya," imbuh Catur.
Adapun, BRI Peduli Grow & Green sebelumnya sukses menanam 10.000 bibit Mangrove di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, penanaman 2.500 bibit durian di Berau, Kalimantan Timur, penanaman 500 tanaman Mangrove di Kelurahan Pulau Tidung, Kab. Kepulauan Seribu dan penanaman 2.500 bibit pohon yang terdiri dari bibit kopi, pinus dan aren di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.