Jokowi Bertolak ke Bali Hari Rabu Pon, Bagaimana Reshuffle?

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku tahu soal isu perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo. Namun dia enggan menjelaskan hal itu lebih lanjut.
"Rabu sore (1/2) pergi ke Bali sampai Kamis (2/2). Walaupun (saya) tahu (soal reshuffle), mohon maaf nggak diomongin," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1).
Awalnya, wartawan menanyakan apakah Presiden Jokowi jadi melakukan pelantikan menteri pada Rabu Pon (1/2). Jokowi diketahui beberapa kali sudah melakukan langkah politik terkait susunan kabinet pada hari Rabu Pon.
"Rabu saya mendampingi Presiden ke Bali, sore berangkat," ucap Pramono.
Kabar perombakan kabinet berembus karena ada desakan dari politikus PDI Perjuangan terhadap menteri-menteri dari Partai NasDem, khususnya karena Partai NasDem telah mendeklarasikan akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
Menteri asal Partai NasDem di Kabinet Indonesia Maju adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Ditemui di Istana Kepresidenan, Siti Nurbaya Bakar enggan berkomentar soal isu reshuffle tersebut.
"Ya gimana sih, kok tanya ke saya?" kata Siti Nurbaya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan bahwa partainya belum mendapatkan kabar terkait reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo.
"Pertanyaan yang banyak ditanyakan, apakah PPP sudah diajak bicara? Jawabannya saya hari ini Senin pagi, saya ingin sampaikan, itu belum," kata Arsul.
Menurut ia, hanya Presiden Jokowi dan Tuhan yang tahu kapan reshuffle akan dilakukan dan menyasar kepada menteri mana saja. "Saya kira yang tahu ya Presiden sama Allah SWT, termasuk kapannya dan siapanya," ucapnya.
Wakil Ketua MPR itu menyebut kabar mengenai perombakan kabinet biasanya akan disampaikan kepada partai politik terkait pada pengujung pengumuman, sebagaimana yang kerap dilakukan Presiden Jokowi sejak periode pertama kepemimpinannya.
"Menyangkut menteri dari partai biasanya itu disampaikan kepada partai politik yang bersangkutan menjelang mepet dengan pengumuman itu dilakukan," ujarnya.
Arsul meyakini Presiden Jokowi akan mempertimbangkan keseimbangan partai politik pendukung pemerintah dalam kabinetnya.
Ia juga meyakini bahwa kursi menteri ataupun wakil menteri yang dimiliki PPP di Kabinet Indonesia Maju tidak akan berkurang, melainkan justru akan bertambah.
"Jadi, kalau PPP punya satu menteri, satu wakil menteri, Insya Allah enggak kemudian berkurang. Kalau ngarep bertambah, iya," katanya.
Meski demikian, ia menyebut PPP akan menunggu dan menyerahkan sepenuhnya keputusan soal reshuffle kepada Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif.
Saat ini PPP mengisi dua kursi di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.