Dilarang Pemerintah, Omzet Pedagang Baju Bekas Pasar Senen Anjlok 80%

Nadya Zahira
31 Maret 2023, 19:30
Dilarang Pemerintah, Omzet Pedagang Baju Bekas Pasar Senen Anjlok 80%
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Penjual menunggu pembeli di salah satu toko di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (30/3). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyampaikan telah memberikan solusi untuk pedagang pakaian bekas yang terdampak larangan \"thrift\" impor ilegal dengan cara beralih menjadi \"reseller\" pakaian produk lokal melalui kerja sama dengan UMKM.

Pemerintah telah melarang masyarakat untuk membeli barang bekas impor karena dinilai dapat memberikan penyakit kulit dan mencemari lingkungan. Salah satu pedagang Pasar Senen Ladono mengatakan, dampak dari kampanye pemerintah tersebut membuat omzetnya anjlok hingga 80%.

Ladono mengatakan, omzetnya menurun drastis karena konsumen menjadi enggan untuk membeli baju bekas impor karena merasa takut akan terkena penyakit kulit, serta imbas dari larangan pemerintah.

Advertisement

"Rata-rata omzet kita Rp 20 juta per bulan, turun 80% jadi saat ini omzetnya hanya Rp 4 juta per bulan, karena masyarakat ditakut-takuti ada virus ah, serta larangan pemerintah. Jadi mereka enggan beli baju bekas impor," ujarnya kepada Katadata.co.id, saat ditemui di Pasar Senen Blok III, Jumat (31/3).

Dia mengatakan, setelah ada berita mengenai thrifting dari pemerintah selain omzetnya turun drastis, stok dari negara pengimpor seperti Malaysia, Korea, hingga Jepang juga menjadi sedikit. Hal ini menyebabkan harga baju bekas yang dijual di Pasar Senen menjadi naik.

"Harga baju bekas di Pasar Senen rata-rata jadi naik Rp 5.000, akibat stok yang menipis dari negara pengimpor," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah untuk segera mencarikan solusi. Jangan hanya memerintahkan pedagang thrifting impor untuk beralih menjual produk lokal. Lantaran menurutnya, produk lokal memiliki harga yang tidak terjangkau dan kualitasnya tidak jauh lebih bagus dari barang bekas impor.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement