Presiden Jokowi Dorong Kesetaraan, Kolaborasi, dan Inklusivitas di G7

Lona Olavia
20 Mei 2023, 18:07
Presiden Jokowi Dorong Kesetaraan, Kolaborasi, dan Inklusivitas di G7
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak ke Jepang menggunakan pesawat kepresidenan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/5/2023). Presiden berkunjung ke Hiroshima, Jepang untuk menghadiri undangan PM Jepang Fumio Kishida pada pertemuan Konferensi Tingkat Tingi (KTT) G7 yang di antaranya akan membahas perubahan iklim, pangan, dan energi.

Presiden Jokowi membawa pesan global south atau negara-negara global selatan saat menghadiri sesi Kerja Mitra G7 di Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5). Presiden mendorong kesetaraan, kolaborasi, dan inklusivitas dalam kerja sama global.

“Bekerja bersama berarti kesetaraan. Bekerja bersama berarti inklusif, dan kita hanya bisa bekerja sama jika kita saling memahami," ujar Presiden Jokowi dikutip dari Antara.

Yang menjadi pertanyaan, kata Jokowi, apakah kesetaraan, inklusivitas dan saling memahami sudah menjadi semangat untuk dikembangkan bersama.

"Kita harus berani berkata jujur, banyak hal harus kita perbaiki," kata ia.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pandemi telah mengajarkan dunia tentang pentingnya melibatkan lebih banyak negara dalam rantai pasok global. Untuk itu, Presiden Jokowi menyerukan penghentian kebijakan monopoli.

"Kebijakan diskriminatif terhadap komoditas negara berkembang juga harus dihentikan. Hak atas pembangunan setiap negara harus dihormati," tegasnya.

Menurut Presiden Jokowi, saat ini sudah bukan era di mana negara-negara global south hanya diberi ruang sebagai pengekspor komoditas bahan mentah. Sebab dunia sudah tidak berada pada masa kolonialisme.

"Apakah adil negara kaya SDA (sumber daya alam, red) seperti Indonesia dihalangi menikmati nilai tambah SDA-nya? Dihalangi mengolah SDA-nya di dalam negeri?," ujar ia.

Presiden juga menegaskan bahwa lebih dari 270 juta penduduk Indonesia yang menjadi jangkar perdamaian, demokrasi, dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik harus sejahtera.

Karena itu, Indonesia tidak menutup diri, melainkan harus bekerja keras untuk meningkatkan kerja sama dalam bentuk lain yang lebih setara dan dengan hasil sama-sama menguntungkan bagi semua.

"Saya berharap negara G7 dapat jadi mitra dalam hilirisasi industri ini dan sudah saatnya membentuk semacam OPEC untuk produk lain seperti nikel dan sawit," ucapnya.

Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi kembali menegaskan ajakan untuk kolaborasi dan menyoroti peran besar G7 dalam hal tersebut. Menurutnya yang dunia butuhkan saat ini bukanlah polarisasi.

"Saya ingin tegaskan yang dunia butuhkan saat ini bukan polarisasi yang memecah belah. Tapi justru kolaborasi yang mempersatukan dan negara G7 punya peran besar dalam ciptakan kolaborasi yang konkret dan setara," ujar Presiden Jokowi.

Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...