Di Atas Konsensus Analis, BTN (BBTN) Proyeksi Laba Tembus Rp 3 Triliun

Lona Olavia
4 Januari 2023, 10:39
Diatas Konsensus Analis, BTN (BBTN) Proyeksi Laba Tembus Rp 3 Triliun
ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Komisaris Utama Bank BTN Chandra Hamzah (kelima kiri) bersama Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo (kelima kanan) bersama jajaran direksi dan komisaris foto bersama saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BTN di Jakarta, Rabu (2/3/2022). BTN membagikan dividen tunai dengan total sebesar Rp237,62 miliar kepada para pemegang saham, atau 10 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 yang mencapai Rp2,37 triliun.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis terhadap pencapaian kinerja 2022. Penyebabnya, BUMN spesialis pembiayaan rumah ini mampu memperbaiki fundamental, melakukan transformasi digital, kembali ke khittah di bisnis kredit rumah tapak, dan kini sedang menuntaskan aksi korporasi penerbitan saham baru.

Wakil Direktur BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan aset bank diperkirakan akan tembus Rp 400 triliun. Laba bersih juga diperkirakan bisa mencapai Rp 3 triliun (unaudited) alias di atas konsensus analis Rp 2,8 triliun.

Salah satu penopang utama laba bersih adalah keberhasilan manajemen menurunkan biaya dana secara signifikan dengan memperbanyak porsi dana murah melalui inovasi digital.

“Ini sejarah buat BTN, di mana efisiensi biaya dana bisa membuat aset kita akhir tahun 2022 bakal tembus Rp 400 triliun dengan penyaluran kredit mencapai Rp 300 triliun," ujar Nixon baru-baru ini. 

Selain mengubah struktur biaya dana, perbaikan fundamental juga dilakukan dengan memperbaiki kualitas kredit. Ada tiga cara yang dilakukan perseroan. Pertama, menjual atau mengalihkan kredit macet senilai Rp 1 triliun. Karena kredit macet ini berhasil dikeluarkan dari neraca, manajemen dapat menurunkan biaya pencadangan dan meningkatkan kemampuan menyalurkan kredit baru.

Kedua, kembali ke khittah sebagai bank penyalur kredit rumah. Nixon menjelaskan, manajemen belajar banyak dari kekeliruan membiayai proyek apartemen. Segmen ini bukanlah bisnis utama emiten berkode saham BBTN itu.

“Keahlian kami di pembiayaan rumah tapak. Potensi pasarnya bukan hanya sangat besar, juga menjanjikan margin tinggi. Yang perlu kami lakukan adalah menciptakan inovasi tapi tetap dalam konteks pembiayaan rumah tapak,” kata Nixon. 

Ada beberapa inovasi yang ditempuh manajemen. Antara lain, meluncurkan KPR dengan skema rent to own untuk menggarap pasar milenial dan pasangan mudah, memberikan top up loan untuk debitur eksisting hingga menyalurkan kredit berbasis ekosistem dengan menggandeng digital platform yang fokus pada pemenuhan kebutuhan rumah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...