Kondisi Keuangan Pertamina Geothermal Energy yang Siap IPO

Patricia Yashinta Desy Abigail
1 Februari 2023, 21:31
Kondisi Keuangan Pertamina Geothermal Energy yang Siap IPO
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Pekerja memperbaiki sumur KRH 4-1 saat proses pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020). PGE melakukan pemeliharan rutin untuk meningkatkan performa kinerja PLTP Karaha Unit 1 berkapasitas 30 megawatt, dengan melibatkan pekerja organik PGE dan masyarakat sekitar sebagai bentuk pembinaan Community Development.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menawarkan 10,35 miliar saham baru atau setara 25% melalui mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Seiring dengan IPO, perusahaan juga menyampaikan laba PGE tercatat US$ 111,43 juta atau setara Rp 1,66 triliun (dengan kurs Rp 14.975) hingga kuartal tiga 2022. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, PGE meraup laba US$ 66,41 juta atau Rp 994,60 miliar.

Adapun pendapatan usaha perseroan tercatat US$ 287,39 juta, setara Rp 4,30 triliun hingga September 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 US$ 276,60 juta atau Rp 4,14 triliun.

Advertisement

Selain pendapatan, emiten yang akan bersandi PGEO membukukan aset yaitu US$ 2,44 miliar setara Rp 36,60 triliun hingga September 2022. Aset PGE pada Desember 2021 yaitu US$ 2,39 miliar atau Rp 35,90 triliun.

Di sisi lain, liabilitas PGE mencapai Rp 16,93 triliun pada kuartal tiga 20222, dibandingkan dengan Desember 2021 yakni Rp 17,49 triliun. Sementara ekuitas perseroan PGE yaitu Rp 19,67 triliun sepanjang September 2022, dibandingkan Rp 18,40 triliun pada Desember 2021.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto menjelaskan bahwa PGE merupakan salah satu perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dan global yang diukur dengan kapasitas terpasang. Solidnya prospek PGE juga didukung oleh basis cadangan dan sumber daya yang besar.

Ahmad mengatakan, PGE memiliki peran besar baik bagi Pertamina maupun Indonesia. PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang tersebar di eman area dengan kapasitas terpasang 672 MW yang dioperasikan sendiri dan sebanyak 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC).

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi emission avoidance CO2 sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun. Pemanfaatan yang dilakukan oleh PGE dari energi geothermal telah berhasil membuat 2,08 juta rumah di Indonesia teraliri listrik.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement