Skandal Gautam Adani di Mata Dahlan Iskan hingga Modus Penipuannya

Lona Olavia
7 Februari 2023, 18:16
Skandal Gautam Adani di Mata Dahlan Iskan hingga Modus Penipuannya
Twitter

Skandal pasar modal yang melibatkan mantan orang terkaya nomor satu di Asia Gautam Adani menarik perhatian Presiden Jokowi. Bahkan dengan tegas Presiden Jokowi mewanti-wanti agar kasus yang terjadi di India itu tidak terjadi di Indonesia.

Kasus ini dinilai Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN menjadi amat menarik. Sebab hal itu bermula dari dugaan praktik kecurangan di sebuah perusahaan. Yakni di Adani Group, sebuah konglomerasi dari Ahmadabad, Gujarat.

Advertisement

“Ibu kota India memang lagi dilanda demo. Juga di Gujarat. Berhari-hari. Kian rusuh. Sidang parlemen pun sampai ditunda. Bukan soal politik. Bukan pula kenaikan harga kebutuhan hidup,” katanya dalam catatan harian Dahlan Iskan dikutip Selasa (7/2).

Nama bos Grup Adani Gautam Adani yang berusia 60 tahun ternyata satu daerah dengan orang kuat India saat ini Narendra Modi. Yakni Perdana Menteri India yang terpilih untuk periode kedua.

Grup Adani saat ini sedang bergejolak yang menyebabkan harga sahamnya runtuh. Grup perusahaan ini tiba-tiba saja kehilangan kekayaan lebih Rp 1.500 triliun. Penyebabnya “pembunuh saham'' dari Amerika Serikat beraksi yakni Hindenburg Research.

Bisnis perusahaan itu memang melakukan penelitian terhadap perusahaan publik di pasar modal. Terutama perusahaan yang dicurigai melakukan praktik curang di bursa saham. Perusahaan riset ini juga menangani short selling

Nah mimpi buruk Gautam itu terjadi 24 Januari lalu. Hindenburg hari itu mengeluarkan hasil risetnya bahwa Adani Group telah melakukan manipulasi saham, laporan keuangan, dan diragukan bisa membayar kembali utang-utangnya.

Harga saham 11 perusahaan Grup Adani yang go public terus menurun. Sampai Senin kemarin harga saham itu masih terus turun. Market cap Adani turun sampai US$ 110 miliar.

“Yang membuat rakyat demo adalah perusahaan itu punya utang ke bank milik negara dan asuransi. Nilai utangnya sampai sekitar Rp 400 triliun. Rakyat minta semua itu diusut. Lalu, minta diselidiki pula apakah ada hubungannya dengan kekuasaan Modi,” tulis Dahlan.

Hindenburg sendiri awalnya juga curiga karena bagaimana grup usaha ini bisa melejit begitu meroketnya. Tahun 2021 kekayaannya US$ 100 miliar. Tahun 2022 menjadi US$ 200 miliar. Berarti langsung menjadi konglomerat nomor 3 di India. Di bawah grup Mukesh Ambani dan Tata. 

Di bulan November 2022 sudah naik lagi menjadi US$ 280 miliar. Sudah mengalahkan Tata. Gautam Adani langsung jadi orang nomor 21 terkaya di dunia. Terkaya di India dan terkaya di Asia.

“Awalnya saya mengira melonjaknya kekayaan Adani berkat batu bara Kaltim. Seperti halnya Low Tuck Kwong tiba-tiba jadi orang terkaya di Indonesia berkat batu bara Kalimantan. Adani memang punya tambang batu bara besar di Kaltim atau Kaltara. Harga batu bara dalam dua tahun terakhir bikin banyak orang mendadak kaya. Maka mungkin saja tuduhan Hindenburg salah. Tapi Hindenburg sudah menantang: tuntutlah kami kalau kami salah. Sampai kemarin belum ada rencana Adani untuk menuntut Hindenburg,” tulis Dahlan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement