Saham Batu Bara Bergerak Anomali di Tengah Lesunya Harga, Ada Apa?

Lona Olavia
13 Februari 2023, 17:14
Saham Batu Bara Bergerak Anomali di Tengah Lesunya Harga, Ada Apa?
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.
Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (31/1/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batu bara 2023 mencapai 695 juta ton atau naik 4,82 persen dari target tahun lalu dengan proyeksi kebutuhan domestik sebesar 177 juta ton dan 518 juta ton untuk ekspor.

Harga mayoritas saham emiten batu bara terpantau mampu menguat pada perdagangan Senin (13/2). Kenaikan itu anomali di tengah harga batu bara acuan dunia yang trennya sedang melemah.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Ezaridho Ibnuatama kepada Katadata, Senin (13/2) mengatakan, emiten batu bara saat ini berfokus dengan ekspansi ke bidang lain seperti energi baru terbarukan (EBT) dan tambang mineral. Hal itu bisa membuat saham batu bara bisa bertahan di tengah lesunya harga batu bara dunia.

Kenaikan juga terkait potensi pembagian dividen yang tinggi dan hal ini menjadi katalis positif bagi emiten-emiten batu bara.

Kenaikan itu tercermin dari data BEI. Bahkan ada tiga saham batu bara yang harganya menguat lebih dari 3% pada perdagangan awal pekan ini. Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) memimpin penguatan tertinggi dengan melonjak 4,32% ke level Rp 290 per saham.

Disusul saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang naik 3,15% ke level 35.225 per saham. Kemudian PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) naik 3,09% ke level 1.500 per saham.

Saham Kode Saham Harga Terakhir Perubahan %
Delta Dunia Makmur DOID 290 4,32
Indo Tambangraya Megah ITMG 35225 3,15
Adaro Minerals Indonesia ADMR 1500 3,09
Adaro Energy ADRO 2780 1,46
Indika Energy INDY 224 1,36
Baramulti Suksessarana BSSR 3910 0,51
Atlas Resources ARII 246 0,82
Bayan Resources BYAN 18900 0,27
Bumi Resources BUMI 137 0
Bukit Asam PTBA 3370 0
Golden Eagle Energy SMMT 620 0
Mitrabara Adiperdana MBAP 6200 0
MNC Energy Investment IATA 96 Minus 1,03
Borneo Olah Sarana Sukses BOSS 80 Minus 5,88

 

Sementara itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) bulan Februari 2023 sebesar US$ 277,05 per ton. Angka tersebut turun US$ 28,16 per ton dari yang sebelumnya di bulan Januari sebesar US$ 305,21 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi menjelaskan turunnya HBA ini dipengaruhi oleh mulai menghangatnya cuaca di benua Eropa.

"Penurunan harga batu bara ini dikarenakan menurunnya permintaan batu bara dari Eropa yang disebabkan cuaca di Eropa sudah mulai menghangat," kata Agung dalam keterangan tertulis, Senin (13/2).

Selain itu, kondisi pasokan gas Eropa turut ambil bagian dalam menentukan fluktuasi besaran HBA.

"Adanya pelemahan harga gas alam juga ikut berdampak pada harga batubara ke angka USD277,05, sehingga semua index yang mempengaruhi HBA turun," ucapnya.

 

Reporter: Zahwa Madjid
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait