Incar Rp 9,05 T dari IPO, Ini Resiko dan Potensi Pertamina Geothermal

 Zahwa Madjid
21 Februari 2023, 11:52
Incar Rp 9,05 T dari IPO, Ini Resiko dan Potensi Pertamina Geothermal
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk Ahmad Yuniarto berbicara pada konferensi pers Penawaran Umum Perdana Saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk di Jakarta, Rabu (1/2/2023). PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) mulai 1-9 Februari 2023 dengan melepas sebanyak-banyaknya 10,350 miliar saham biasa atas nama dengan penawaran berkisar antara Rp820-Rp945 per saham.

Calon emiten energi sumber daya panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk sudah bisa dibeli oleh publik sejak Senin (20/2) lalu melalui penawaran perdana atau initial public offering (IPO) saham.

Perusahaan yang akan menggunakan kode PGEO ini menetapkan harga per saham Rp 875 dan menawarkan 103 miliar saham. Dengan demikian, anak usaha PT Pertamina ini berpotensi mengantongi dana hingga Rp 9,05 triliun.

Melansir prospektusnya, PGEO menjelaskan beberapa resiko dan potensi perusahaan kepada para calon investor.

Adapun resiko seperti industri panas bumi tidak memiliki metodologi yang dibakukan sebagai standar tunggal secara internasional mengenai cara data cadangan sumber daya panas bumi diperkirakan, dicatat, dan disertifikasi.

PGEO juga menjelaskan bahwa penentuan cadangan sumber daya panas bumi merupakan kegiatan yang bersifat probabilistik atau kemungkinan sehingga tidak terdapat jaminan bahwa data cadangan sumber daya panas bumi perseroan dapat mencerminkan hasil aktual yang dimiliki perseroan secara akurat. 

“Seluruh perkiraan cadangan sumber daya panas bumi bersifat tidak pasti dan karenanya hanya merupakan informasi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan sumber daya panas bumi yang akan menghasilkan pendapatan bagi Perseroan,” tulis manajemen dalam prospektus dikutip Selasa (21/2).

Dijelaskan juga terdapat kemungkinan bahwa perkiraan cadangan panas bumi tersebut akan direvisi apabila terdapat data tambahan yang lebih relevan. Apabila cadangan sumber daya panas bumi yang sebenarnya (aktual) lebih rendah dari yang diperkirakan, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil operasi perseroan dapat terpengaruh secara material.

“Kinerja keuangan perseroan bergantung pada kuantitas dan kualitas sumber daya panas bumi di WKP,” kata manajemen.

Sedangkan bagi investor, dapat terdampak kepada pembayaran dividen. Karena perseroan menuliskan dividen dibayarkan tergantung oleh pendapatan, kondisi keuangan, arus kas, kebutuhan modal, dan belanja modal PGEO.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...