Tak Tanggung-tanggung Investor Singapura Ini Borong 27,15% Saham PRAY

Archipelago Investment Pte Ltd terus menanamkan modalnya pada sejumlah perusahaan di Indonesia. Teranyar perusahaan asal Singapura tersebut kini memiliki 3,78 miliar saham di PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) per 27 Februari 2023.
Jumlah tersebut setara dengan 27,15% saham. Transaksi dibantu oleh Standard Chartered Bank.
Padahal per 24 Februari 2023, Archipelago Investment sama sekali tidak memiliki satu lembar saham pun di di emiten Rumah Sakit Primaya atau yang dulunya bernama Awal Bros tersebut.
Berdasarkan data KSEI yang dipublikan di keterbukaan informasi BEI Selasa (28/2), seiring dengan masuknya investor baru tersebut, ada penurunan kepemilikan 650,06 juta saham. Yakni oleh PT Awal Bros Citra Batam dari 3,07 miliar saham atau 22% per 24 Februari 2023 menjadi 2,42 miliar saham atau 17,34%. Di mana transaksi tersebut dibantu oleh PT Stockbit Sekuritas Digital.
Dengan demikian berikut pemegang saham PRAY di atas 5% per 27 Februari:
- PT Famon Obor Maju 46,47%
- Archipelago Investment Pte Ltd 27,15%
- PT Awal Bros Citra Batam 17,34%.
Sebelumnya perusahaan penyedia mesin-mesin PT Famon Obor Maju (FOM) mengurangi kepemilikan sahamnya di Famon Awal Bros Sedaya. Atas aksi ini, saham kepemilikan FOM berkurang Rp 596,29 miliar.
Berperan sebagai pemegang saham sekaligus pengendali, FOM melego 658,88 juta saham. Aksi divestasi itu dibantu oleh Indo Premier Sekuritas.
Berkat aksi tersebut, saham FOM berkurang 4,72%. Tepatnya menjadi 6,48 miliar lembar atau 46,47%. Berkurang dari 7,14 miliar lembar setara dengan 51,19%.
"Transaksi dilakukan pada harga pelaksanaan Rp 905 per lembar pada 20 Februari 2023," kata Direktur FOM Yoshen Danun.
Aksi Korporasi itu bertujuan untuk divestasi dengan status kepemilikan saham secara langsung.
Pada perdagangan Selasa (28/2) harga saham PRAY melesat 50 poin atau 6,67% ke posisi Rp 800 per saham. Adapun kapitalisasi pasarnya berada di Rp 11,17 triliun.