Saham Credit Suisse Jeblok, Bursa Wall Street Kembali Bergejolak

Lona Olavia
16 Maret 2023, 06:54
Saham Credit Suisse Jeblok, Bursa Wall Street Kembali Bergejolak
xPACIFICA/Getty Image

Bursa Wall Street kembali tertekan dengan dua dari tiga indeks utama yang kembali ditutup melemah. Pelemahan seiring masalah di Credit Suisse yang memacu kekhawatiran atas krisis perbankan.

Saham Credit Suisse Group AG jatuh ke level terendah, setelah Saudi National Bank, pemegang saham terbesar Credit Suisse menyatakan tak mau menyuntikkan modal lagi.

Pada penutupan perdagangan Rabu (15/3) atau Rabu setempat WIB, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 280,83 poin atau 0,87%ke 31.874,57, indeks S&P 500 melemah 27,36 poin atau 0,70% ke 3.891,93.

Sedangkan indeks Nasdaq Composite mampu naik tipis 5,90 poin atau 0,05% ke 11.434,05.  Tekanan pada bursa saham AS berlangsung sepanjang sesi, walau indeks utama akhirnya mendapatkan kembali kekuatan pada akhir perdagangan setelah Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah Swiss sedang mengadakan pembicaraan tentang opsi untuk menstabilkan kondisi raksasa perbankan negara itu. Alhasil Nasdaq ditutup dengan sedikit keuntungan jelang akhir perdagangan. 

Sebagian besar dari 11 sektor pada indeks S&P 500 berada di zona merah, dengan energi menjadi sektor dengan berkinerja terburuk setelah anjlok 5,42%.

"Kami melihat pergerakan pada berita utama tetapi bukan berita utama yang parah atau yang bagus. Saya tidak berpikir kita berada pada tahap (krisis) 2008-2009 dengan cara apa pun dalam hal penularan," kata co-manager trading di Themis Trading Joe Saluzzi.

Namun masalah Credit Suisse menambah tekanan pada sektor perbankan setelah otoritas AS membebaskan investor dengan tindakan darurat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut setelah runtuhnya SVB Financial dan Signature Bank.

Beberapa investor percaya kenaikan suku bunga AS yang agresif oleh Federal Reserve menyebabkan keretakan dalam sistem keuangan.

Saham Credit Suisse yang terdaftar di AS mencapai rekor terendah, setelah investor terbesarnya mengatakan tidak dapat memberikan lebih banyak pembiayaan kepada bank.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...