GTV GOTO Tembus Rp 613 Triliun, Ini Rekomendasi Target Harga Sahamnya

PT Ciptadana Sekuritas Asia mempertahankan target beli pada emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan target harga Rp 190 per saham.
GOTO memiliki target untuk mencapai kontribusi marjin positif dalam kuartal pertama 2023 dan EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat 2023. Perusahaan juga menyampaikan bahwa berdasarkan pencapaian dua bulan pertama tahun ini, mereka berada di jalur yang benar untuk mencapai target.
“Karena mereka berhasil mencapai penghematan sekitar 20% dalam opex tetap bulanan dan juga dalam insentif bulanan. Perusahaan juga berbagi bahwa kerugian EBITDA bulanan yang disesuaikan meningkat sebesar 40% dibandingkan dengan kuartal empat 2022,” tulisnya dalam risetnya Ciptadana Sekuritas, Selasa (21/3).
Hal tersebut menyiratkan bahwa selain penghematan biaya, perseroan juga meningkatkan monetisasinya. GOTO telah menunjukkan bahwa mereka akan melanjutkan dengan program efisiensi dengan semua item baris biaya diharapkan turun.
Sebagai bagian dari ini, perusahaan melakukan penutupan atau divestasi dan downscaling unit bisnis non-inti. Seperti penutupan Mitra Tokopedia. Program penyesuaian yang diumumkan pada 22 November dan 23 Maret akan berdampak penuh tahun ini dan akan membantu efisiensi biaya.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Niko Margaronis dalam risetnya Selasa ini mengatakan, dari segi target, ia melihat jalur GOTO untuk mencapai penyesuaian EBITDA positif di kuartal empat 2023. Sesuai manajemen, ada tambahan Rp 450 miliar yang direalisasikan dari dua bulan pertama tahun 2023 yang akan membawa kita lebih dekat ke kontribusi marjin yang positif.
Untuk itu, ia kembali merekomendasi buy untuk saham GOTO dengan kenaikan harga 81,5% dari saat ini Rp 108 per saham menjadi Rp 196 per sahamnya.
Sebagai informasi, GOTO membukukan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) senilai Rp 613 triliun sepanjang 2022. Perolehan GTV GOTO meningkat 33% secara tahunan. Adapun, pendapatan bruto perusahaan mencapai Rp 22,9 triliun, meningkat 35% secara tahunan.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo mengungkapkan, peningkatan kinerja terjadi seluruh unit bisnis GOTO turut meningkatkan pertumbuhan EBITDA yang disesuaikan sebesar 52% dibanding tahun sebelumnya menjadi minus Rp 3,1 triliun pada kuartal keempat 2022.
"Perusahaan mempertajam fokus mendorong monetisasi pelanggan, pertumbuhan pendapatan tetap tercapai di tengah implementasi strategi pengurangan insentif," ungkap Andre, dalam keterangan resminya, Senin (20/3).
Andre melanjutkan, margin kontribusi GOTO Grup di kuartal empat juga naik sebesar sebesar 254 basis poin mencapai -0,4% dari keseluruhan nilai transaksi bruto (GTV). Dengan berbagai upaya itu, perusahaan meuakini akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023.
Hal ini didorong dengan perkiraan pengurangan biaya bakar uang tahunan sebesar 60-65% di tahun 2023. Secara rinci, pendapatan bruto terbesar disumbang oleh unit bisnis on-demand services, termasuk layanan Gojek, GoFood dan lain-lain.
Pendapatan bruto unit ini mencapai Rp 13,6 triliun meningkat 32% dibandingkan setahun sebelumnya. Pendapatan bruto ini disumbang dari GTV Rp61,6 triliun atau setara dengan take rate 23,1%.
Pertumbuhan pada segmen ini didorong oleh peningkatan layanan mobilitas, seiring pulihnya sektor transportasi ke kondisi pra pandemi, serta pertumbuhan sehat meski adanya peningkatan harga bahan bakar serta tarif.
Hingga sesi pertama perdagangan hari ini, saham GOTO terkoreksi 1,85% pada level Rp 106 per saham. Volume perdagangan mencapai 2,89 miliar dan nilai transaksi Rp 306 miliar dengan frekuensi 19.771 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 125,5 triliun.