Ada Transaksi Jumbo di Pasar Negosiasi, Salah Satunya Karena Ini
Transaksi saham di pasar negosiasi lagi marak. Bahkan di tengah kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat kekhawatiran atas krisis perbankan di mana ada transaksi dengan nilai jumbo.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (20/3) terdapat transaksi di pasar negosiasi senilai Rp 1,56 triliun. Frekuensi transaksi di pasar nego kemarin terjadi sebanyak 733 kali, dengan volume perdagangan mencapai 2,90 miliar lembar. Sedangkan nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp 7,78 triliun dengan volume 18,79 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,24 juta kali.
Padahal IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan 0,98% ke level 6.612 di awal pekan ini. Kejatuhan IHSG melanjutkan penurunan pada sepanjang pekan lalu yang sebesar 1,29%. Indeks merosot cukup tajam menjadi 6.678,23 dari pekan sebelumnya 6.765,30.
Tercatat perdagangan di pasar negosiasi juga tercatat mengalami lonjakan pada pertengahan pekan lalu. Tepatnya pada perdagangan Rabu di mana jumlahnya mencapai Rp 4,23 triliun. Adapun sepanjang pekan lalu jika diakumulasikan makan jumlahnya hampir mencapai Rp 9 triliun.
Berikut nilai transaksi negosiasi sepanjang pekan lalu:
- Senin Rp 809,86 miliar
- Selasa Rp 1,29 triliun
- Rabu Rp 4,23 triliun
- Kamis Rp 623,36 miliar
- Jumat Rp 1,74 triliun
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, transaksi nego biasanya digunakan investor besar untuk membeli atau menjual saham dengan pihak tertentu. Seperti salah satunya yang terjadi pada PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) baru-baru ini misalnya, karena jika di pasar reguler likuiditas perdagangan tidak cukup.
Adapun pemegang saham Samator Indo Gas meraih realisasi investasi sejumlah Rp 1,42 triliun. Itu setelah melepas 590,66 juta eksemplar. Transaksi telah dituntaskan pada Rabu 15 Maret 2023.
Di mana, pelepasan saham tersebut terjadi pada harga pelaksanaan Rp 2.400 per lembar. Transaksi di pasar negosiasi tersebut diperantarai oleh BNI Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
Pemegang saham tersebut antara lain PT Aneka Mega Energi yang melepas 306,66 juta saham senilai Rp 744,47 miliar, disusul PT Samator dengan 162,53 juta saham senilai Rp 390 miliar, Rasid Harsono sebanyak 3,98 juta saham senilai Rp 9,56 miliar,
Heyzer Harsono menjual 4,55 juta saham senilai Rp 10,92 miliar, Rachmat Harsono menjual 76,32 juta saham senilai Rp 183,18 miliar, dan Imelda Mulyani Harsono dengan 36,60 juta saham senilai Rp 87,84 miliar.
Aneka Mega Energi dan Samator berstatus sebagai pengendali Samator Indo Gas. Rasid Harsono, dan Heyzer Harsono berposisi sebagai komisaris sekaligus pengendali. Rachmat Harsono ada di posisi pengendali sekaligus direksi. Lalu Imelda Mulyani Harsono sebagai direksi bukan pengendali.
“Tren transaksi nego tentu akan ramai selama banyak perusahaan yang melakukan aksi korporasi,” kata Jono.
Adapun untuk untuk perdagangan Selasa (21/3) pagi ini yang sedang kembali diburu ada dari sektor perbankan, energi (batubara dan minyak) dan properti. Sektor itu ramai diburu baik dari pasar regular dan negosiasi.
Research and Consulting Infovesta Utama Nicodemus Anggi mengatakan bahwa investor biasanya memilih pasar negosiasi untuk melakukan transaksi yang sifatnya private placement dengan tujuan mencari pendanaan secara cepat ataupun penyelesaian transaksi lain seperti restrukturisasi. Transaksi crossing ini bisa berada di bawah atau atas harga pasar sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
“Trennya tidak bisa diprediksi berlangsung hingga kapan, yang pasti transaksi di pasar negosiasi masih akan menjadi pilihan alternatif bagi investor dengan tidak mengikuti harga pasar wajar yang beredar,” kata Nicodemus.
Nicodemus menambahkan, umumnya ketika sentimen lagi negatif maka terlihat lebih menguntungkan apabila transaksi dilakukan di pasar negosiasi sebab akan terhindar dari penurunan harga di pasar reguler.
“Begitupula sebaliknya jika market sedang bagus, orang akan lebih menyasar pasar reguler untuk mendapat gain lebih dibandingkan pasar nego,” ujarnya.
Sebagai informasi pasar negosiasi adalah tempat transaksi instrumen saham, HMETD, warran, dan obligasi dengan sistem tawar menawar secara individual antara anggota bursa atau nasabah melalui satu anggota bursa atau nasabah dengan anggota bursa.
Pasar negosiasi atau sering disebut juga dengan NG menggunakan satuan perdagangan satuan lembar. Umumnya, penjual atau pembeli saham yang menggunakan segmen pasar negosiasi ini bila memiliki jumlah lembah saham tidak penuh satu lot alias dibawah 100 lembar.