Kerugian Lippo Karawaci Makin Membengkak Tembus Rp 2,91 Triliun
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,91 triliun pada tahun 2022. Rugi ini membengkak dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,62 triliun.
Melansir laporan keuangannya, Jumat (31/3) pendapatan LPKR menurun 10,41% menjadi Rp 14,80 triliun hingga akhir 2022. Dibandingkan dengan periode 2021, pendapatan perusahaan yaitu Rp 16,52 triliun.
Pendapatan diperoleh dari real estate development yang terdiri dari rumah hunian dan rumah toko yaitu Rp 1,53 triliun. Lalu dari apartemen Rp 1,01 triliun, pengelolaan kota Rp 558,81 miliar, dan lahan siap bangun Rp 415,36 miliar. Jika di total, pendapatan dari real estate development yaitu Rp 4,13 triliun.
Sementara dari segmen kesehatan, pendapatan perusahaan berasal dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli Rp 1,8 triliun. Lalu dari obat dan perlengkapan medis, perusahaan mendapatkan Rp 1,79 triliun, fasilitas rumah sakit Rp 669,96 miliar, dan kamar rawat inap Rp 623,56 miliar. Secara akumulasi, Lippo meraih Rp 9,51 triliun dari segmen kesehatan.
Raihan penjualan perusahaan turut dikontribusi dari segmen lifestyle seperti hotel dan restoran mencapai Rp 286,12 miliar, lalu dari parkir mencapai Rp 270,26 miliar, dan jasa manajemen Rp 240,54 miliar. Dari segmen lifestyle perusahaan mendapat Rp 1,15 triliun.
Lalu beban pokok pendapatan Lippo Karawaci yakni Rp 8,52 triliun, turun 19,49% hingga akhir 2022. Rinciannya beban pokok pendapatan dari real estate development Rp 2,3 triliun, sektor kesehatan Rp 5,86 triliun, dan sektor lifestyle Rp 346,46 miliar.
Adapun aset Lippo Karawaci senilai Rp 49,87 triliun hingga akhir 2022. Aset perseroan menurun 4,24% dari Desember 2021 yaitu Rp 52,08 triliun. Sementara liabilitas perseroan yaitu Rp 30,73 triliun sepanjang 2022, naik 3,83% dari Desember 2021 yaitu Rp 29,52 triliun.
Sementara total ekuitas Rp 19,13 triliun, turun 14,88% hingga akhir Desember 2022. Dibandingkan dengan Desember 2021 yaitu Rp 22,46 triliun.