Mulai Senin Besok BEI Cabut Peraturan Terkait Sistem Perdagangan FITS

Lona Olavia
1 April 2023, 13:31
Mulai Senin Besok BEI Cabut Peraturan Terkait Sistem Perdagangan FITS
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meningkatkan pelayanan sekaligus menambah ragam variasi produk yang tersedia di pasar modal Indonesia.

Beberapa pengembangan, khususnya terkait Perdagangan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), telah dilakukan saat ini dan antara lain adalah pengembangan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA).

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas seluruh pelaku pasar surat utang di Indonesia, BEI akan melakukan integrasi perdagangan EBUS pada platform SPPA. BEI juga menghentikan layanan sistem perdagangan Fixed Income Trading System (FITS).

“Hal ini juga akan disertai dengan pencabutan peraturan terkait FITS terhitung sejak tanggal 3 April 2023,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (1/4).

Yulianto mengatakan, perdagangan EBUS di pasar global termasuk di Indonesia, lebih banyak dilakukan di luar Bursa (over the counter). Di mana sebagai upaya untuk mengoptimalisasi dan mengintegrasikan perdagangan EBUS di pasar modal Indonesia, BEI menyediakan FITS yang merupakan sarana perdagangan EBUS termasuk obligasi dan sukuk yang dicatatkan di BEI.

Pada perkembangannya, penggunaan FITS oleh pelaku pasar kurang optimal, sehingga Bursa akan fokus dalam menyelenggarakan kegiatan perdagangan EBUS di luar Bursa melalui SPPA. Saat ini, SPPA telah dapat mengakomodasi transaksi jual beli (outright) EBUS dan diakses oleh seluruh pelaku pasar surat utang (termasuk dealer utama, bank, perusahaan efek, dan pialang pasar uang). SPPA juga menjadi platform yang terintegrasi dengan Sistem Pelaporan Transaksi Efek (PLTE), sehingga memudahkan pelaku pasar dalam bertransaksi EBUS.

SPPA menurutnya akan terus dikembangkan untuk mengakomodasi kebutuhan pelaku pasar dan perkembangan bisnis surat utang guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses transaksi perdagangan di pasar surat utang.

Bursa juga akan mengembangkan transaksi Repurchase Agreement (Repo) atas EBUS dalam platform SPPA pada tahun 2024. SPPA memiliki potensi pengembangan yang luas sehingga diharapkan dapat menjadi platform terintegrasi dan bermanfaat bagi sektor keuangan Indonesia.

“Pada masa mendatang, diharapkan agar produk dan layanan Bursa dapat semakin bervariasi sekaligus sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal tersebut guna memberikan pilihan yang menarik bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia,” kata Yulianto.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...