Masih Jadi Primadona Investor Asing, Saham BRI Cetak Rekor Tertinggi
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali tembus rekor tertinggi. Harga saham BBRI menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high) pada penutupan perdagangan Kamis (27/4).
Saham BBRI ditutup naik Rp 125 atau 2,49% ke level Rp 5.150 per saham, dengan rentang pergerakan Rp 4.990-5.150 per saham. Ini membuat kapitalisasi pasar BBRI mencapai Rp 773 triliun atau 7,86% dari seluruh emiten di BEI.
Adapun bank pelat merah tersebut Kamis (27/4) kemarin mengumumkan bahwa perseroan berhasil mencetak laba bersih Rp 15,56 triliun pada kuartal I 2023. Angka tersebut naik 27,37% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 12,21 triliun.
Sebelumnya, rekor saham BBRI tertinggi dicatatkan pada 14 April 2023 dengan berada di level Rp 5.075 per saham.
Saham BRI, pada perdagangan kemarin menjadi saham yang paling banyak diborong oleh investor asing sebesar Rp 368,9 miliar. Bahkan secara year to date, BRI merupakan saham di urutan pertama yang paling banyak diborong oleh investor asing hingga senilai Rp 5,2 triliun.
Meskipun telah mencatatkan rekor, harga saham BBRI diproyeksikan terus menguat. Beberapa analis masih memproyeksikan harga BBRI lebih tinggi dari level saat ini.
Samuel Sekuritas Indonesia menegaskan kembali peringkat overweight pada sektor perbankan. Karena sekuritas tersebut percaya bahwa bank-bank yang berada dalam cakupannya dapat menyerap potensi risiko rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang lebih tinggi dan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) masih dapat meningkat di tahun 2023.
Terutama untuk bank-bank besar di tengah lingkungan suku bunga yang tinggi. Salah satunya adalah BRI.
“Kami masih memilih bank besar daripada bank kecil, karena mereka akan terus memimpin pertumbuhan pinjaman sektor perbankan, dan mereka akan dapat menikmati biaya dana yang lebih rendah di tengah kondisi likuiditas yang semakin ketat,” tulis riset Samuel Sekuritas dikutip Jumat (28/4).
Adapun BBRI menjadi top pick di sektor perbankan dengan target harga Rp 6.200 per saham.
BBRI harus dapat membukukan pertumbuhan pinjaman dua digit pada 2023, dibantu oleh program Kupedes, yang akan menghasilkan NIM yang lebih tinggi meskipun ada tekanan dari CoF. Selain itu, BBRI memiliki struktur permodalan yang solid.
Target harga saham serupa juga diprediksi Trimegah Sekuritas. Trimegah Sekuritas memberikan rekomendasi saham buy untuk BBRI dengan target harga Rp 6.200 per saham.
Secara umum, analis Trimegah Sekuritas Adi Prabowo dan Amyra Ibrahim menyatakan, di tahun 2023 BRI memiliki panduan pertumbuhan yang hati-hati untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Di sisi lain, BRI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-12% dengan tetap fokus pada segmen UMKM.
Dalam konferensi persnya, Kamis (27/4) Direktur Utama BRI Sunarso menilai, gejolak ekonomi global di tahun 2023 tidak akan berdampak signifikan di Indonesia. Oleh karena itu, ia yakin bisa meraih target pertumbuhan kredit hingga 12% di tahun ini.
“Kami pun optimis bahwa Indonesia mampu bertahan dari ancaman risiko resesi sehingga prospek dan kinerja industri perbankan khususnya Bank BRI juga akan lebih baik di tahun ini, kami akan mampu tumbuh di level 10% sampai 12%,” kata Sunarso.
Adapun pada kuartal I 2023, BRI mencatatkan pertumbuhan dari sisi penyaluran kredit. Dari segmen tersebut tercatat kontributor utama di segmen mikro tumbuh 11,18%, sehingga total kredit dan pembiayaan BRI Group menjadi sebesar Rp 1.180,12 triliun.
Sedangkan, BRI secara konsolidasi membukukan penyaluran kredit Rp 1.139,08 triliun pada akhir Desember 2022. Nilai itu tumbuh 9,2% secara tahunan dibandingkan posisi 2021 sebesar Rp 1.042,86 triliun.