Investor Tunggu Data Inflasi, Wall Street Ditutup Beragam
Saham Amerika Serikat mayoritas berhenti menguat pada Senin (8/5) setelah reli di sesi sebelumnya, karena investor mengalihkan fokus ke pembacaan data inflasi utama pada akhir pekan ini. Bursa Wall Street pun pada perdagangan Senin (8/5) atau Selasa pagi WIB ditutup beragam, di mana Dow Jones harus melemah.
Melansir Reuters, S&P 500 (.SPX) naik 1,85 poin atau 0,04% menjadi 4.137,90 poin, Nasdaq Composite (.IXIC) juga naik 19,31 poin atau 0,16% menjadi 12.254,72. Sedangkan Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 53,96 poin atau 0,16% menjadi 33.620,42.
Perjuangan untuk arah yang lebih jelas muncul setelah reli pada hari Jumat (5/5), ketika data pekerjaan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh.
"Setiap kali anda mengalami hari besar, orang membutuhkan lebih banyak berita baik untuk menjaga pasar tetap naik setiap hari berturut-turut," kata manajer portofolio dari Anson Funds, Moez Kassam.
Para pelaku pasar akan menyoroti pembacaan inflasi Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu (10/5) yang diharapkan menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) kemungkinan naik 0,4% pada bulan April setelah naik 0,1% pada bulan Maret.
Data minggu ini akan membantu para investor untuk mengukur apakah siklus pengetatan agresif bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve. Termasuk kenaikan 25 basis poin terbaru minggu lalu untuk membantu meredam inflasi, serta apakah kekhawatiran stagflasi ditemukan.
"Gambaran yang lebih besar adalah inflasi akan tetap tinggi lebih lama dan kita sedang menuju resesi," ujar Direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities, Michael James dikutip dalam Reuters.
Reli di saham bank regional terbukti berumur pendek, dengan PacWest Bancorp (PACW.O) memangkas keuntungan setelah lonjakan sebanyak sekitar 30% di awal sesi setelah pemberi pinjaman memotong tajam dividen triwulanannya untuk meningkatkan modal.
Saham bank regional anjlok hampir sepanjang minggu lalu di tengah kekhawatiran terkait dengan runtuhnya First Republic Bank.
"Kami telah mengalami beberapa stabilisasi di saham bank pasar menengah hari ini karena orang menyadari harga bergerak berlawanan dengan fundamental sebenarnya," kata kepala investasi untuk BMO Family Office, Carol Schleif.
Saham Kelas B Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc naik setelah membukukan laba kuartal pertama US$ 35,5 miliar, didorong oleh keuntungan dari saham seperti Apple.
Saham Zscaler Inc (ZS.O) naik setelah perusahaan keamanan cloud menaikkan perkiraan tahunannya.
Sedangkan saham Catalent Inc (CTLT.N) jatuh karena produsen obat kontrak melihat pendapatan dan laba inti yang lebih rendah pada tahun 2023. Begitupun dengan Tyson Foods (TSN.N) yang mengalami kerugian yang mengejutkan dan penurunan perkiraan pendapatan tahunannya.
Sementara itu, rebound saham pemberi pinjaman regional kehabisan tenaga pada tengah hari, dengan indeks Perbankan Regional KBW (.KRX) jatuh setelah membukukan kinerja satu hari terbaiknya dalam tujuh minggu pada hari Jumat lalu.