Kena Phising, Uang Nasabah di BSI Lenyap Rp 378 Juta

Patricia Yashinta Desy Abigail
15 Mei 2023, 16:04
Kena Phising, Uang Nasabah di BSI Lenyap Rp 378 Juta
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Nasabah keluar dari ruang anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia (BSI) di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Minggu (14/5/2023). Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan seluruh layanan perbankan BSI kembali normal baik di kantor cabang, mesin anjungan tunai mandiri (ATM) maupun mobile banking setelah sempat mengalami ganguan sistem BSI akibat serangan siber pada Senin 8 sampai Kamis 11 Mei 2023.

Seorang pengguna Twitter PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI mengadukan uang perusahaan PT Amanah Sejahtera Bersama Property hilang. Rochmat Purwanto menyebut nominal yang lenyap dari rekening perusahaannya sebanyak Rp 378,25 juta. Kejadian itu berlangsung pada April 2023. 

Menanggapi kasus tersebut, Corporate Secretary BSI Gunawan A Hartoyo menjelaskan bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan kendala yang terjadi pada sistem BSI pada 8 Mei lalu. Disampaikan bahwa nasabah yang kehilangan uangnya itu terindikasi terkena penipuan atau phising.

Phising adalah kejahatan digital yang menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks.
 
"Terkait dengan adanya keluhan tersebut, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyampaikan bahwa nasabah terkena indikasi phising pada bulan April 2023 dan tidak terkait dengan adanya kendala sistem yang terjadi di BSI pada 8 Mei lalu," kata Gunawan.

Karenanya BSI sendiri meminta kepada seluruh nasabah untuk lebih waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan perbankan.

Dalam cuitannya @RochmatPurwanto mengaku telah mengadu ke pihak perbankan. Namun dirinya kecewa setelah mendapatkan jawaban dari BSI.

"Uang kami di BSI hilang 378.251.749 sudah membuat laporan kehilangan dan komplain ke @bankbsi_id cabang Solo tapi jawaban seperti ini, adakah yang perlu dikakukan agar uang kami kembali?," tulis Rochmat, dikutip Senin (15/5).

Dalam dokumen yang dilampirkan oleh pengguna, BSI mengatakan bahwa berdasarkan catatan transaksi yang dilaporkan merupakan transaksi normal melalui channel BSI Net Banking. BSI juga mengatakan transaksi yang terjadi menggunakan user ID dan password yang terdaftar pada sistem bank.

"Dengan mempertimbangkan kode token yang digunakan untuk menjalankan transaksi terkirim ke nomor HP nasabah yang terdaftar pada sistem bank, maka dapat kami sampaikan bahwa transaksi yang terjadi merupakan transaksi sah," tulis BSI dalam tanggapan pengaduan PT Amanah Sejahtera Bersama Property, dikutip Senin (15/5).

Sehubungan dengan itu BSI tidak dapat memberikan penggantian dana yang disebut hilang. Sebagai tindak lanjut, BSI menyebut telah berkoordinasi ke bank penerima dana transfer untuk dilakukan tindaklanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Rochmat menjelaskan kronologis hilangnya uang perusahaan. Awalnya staf perusahaan akan mengecek transferan masuk, namun didapati saldo hanya Rp 3,7 juta setelah dicek mutasi ada transferan ke tiga rekening asing sebesar Rp 378,25 juta. Pihaknya lalu menelpon call centre BSI untuk blokir rekening tujuan, namun tidak bisa membantu memblokir penerima. Sebab call center meminta adanya laporan polisi.

Setelah minta surat laporan kepolisian. Call center juga tidak menyanggupi untuk memblokir rekening penerima. Call centre meminta datang ke kantor cabang BSI.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...