Pelayaran Kurnia Patok Harga IPO Rp 146 dan Maxindo Rp 100 per Saham

Lona Olavia
6 Juni 2023, 11:02
Pelayaran Kurnia Patok Harga IPO Rp 146 dan Maxindo Rp 100 per Saham
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pegawai melintas di pintu masuk Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Dua calon emiten di Bursa Efek Indonesia atau BEI, PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk dan PT Maxindo Karya Anugerah Tbk lewati masa penawaran awal dalam proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham.

Mengutip laman e-IPO Selasa (6/6), kini dalam masa penawaran umum, Pelayaran Kurnia mematok harga IPO Rp 146 dan Maxindo di Rp 100 per saham.

Pelayaran Kurnia yang merupakan calon emiten angkutan laut dengan kode KLAS ini menetapkan harga IPO di batas atas. Adapun harga penawarannya ada di kisaran Rp 140-146 per saham.

Pelayaran Kurnia melepas saham sebanyak-banyaknya 540 juta lembar atau setara 24,9% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Alhasil dari aksi korporasi ini, perseroan akan meraih dana segar Rp 78,8 miliar.

Sedangkan produsen makanan ringan dengan kode saham MAXI menetapkan harga IPO di batas bawah. Adapun Maxindo memasang harga penawaran di rentang Rp 100-150 per saham.

Perseroan menggelar IPO saham sebanyak-banyaknya 1 miliar saham atau setara 10,4%. Dari aksi korporasi ini, perseroan meraih dana Rp 100 miliar. 

PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk

Untuk Pelayaran Kurnia Lautan Semesta, mayoritas dana IPO rencananya akan digunakan sekitar 66,6% untuk pembelian masing-masing empat set armada kapal tunda dan tongkang. Pertimbangan perseroan memakai dana hasil penawaran umum untuk pembelian armada kapal tunda dan tongkang dikarenakan dengan armada kapal yang ada saat ini, tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang ada.

Selain itu, perseroan belum melakukan perjanjian apapun dengan pihak ketiga dalam hal ini adalah lembaga perbankan yaitu PT Bank China Construction Indonesia Tbk (CBBI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) atas rencana pembiayaan untuk penambahan armada. Lalu 14,6% akan digunakan oleh perseroan untuk penyetoran modal kepada anak usaha, yaitu PT Karya Cipta Lahanindo (KCL).

KCL merupakan anak usaha perseroan yang bergerak di bidang penggalian kuarsa sejak tahun 2018. Di mana dari jumlah tersebut, antara lain sekitar 2,7% untuk melakukan renovasi dermaga dan infrastruktur, serta 11,9% untuk pembelian mesin cuci pasir dan pemurnian.

Kemudian sekitar 18,7% dari sisa dana IPO untuk modal kerja. Di mana dari persentase tersebut 10,7% untuk biaya perawatan kapal, 4% untuk biaya bahan bakar, 2,8% untuk biaya suku cadang kapal, dan 1,3% untuk biaya sandar.

Setelah IPO, perseroan berencana untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih. Pembagian dividen dimulai dari tahun buku 2023.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Panin Sekuritas.

Berikut jadwal IPO PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk :

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...