JP Morgan Turunkan Peringkat Astra International ke Netral

Lona Olavia
22 Juni 2023, 10:41
JP Morgan Turunkan Peringkat Astra International ke Netral
Dok. Astra International
Astra International

JP Morgan Sekuritas menurunkan peringkat PT Astra International Tbk (ASII) menjadi netral dari sebelumnya overweight. Meski kinerja sahamnya 30% lebih baik dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara year to date.

Setidaknya ada tiga alasan yang menyebabkan penurunan peringkat tersebut. Pertama, kenaikan bisnis otomotif yang sepertinya tidak akan berlanjut. Kedua, pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah 4-5% estimasi di 2023-2024 dari tahun 2022 yang sebesar 43%, karena bisnis terkait komoditas PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) melambat.

Ketiga, dividen khusus tidak mungkin terjadi setelah pertumbuhan laba yang tertahan, serta persyaratan modal yang besar terkait dengan rencana akuisisi 20% saham Industries Limited (NIC) di UNTR.

“Kami memperkirakan harga saham akan mengambil nafas dalam jangka menengah karena kurangnya katalis, serta pendapatan yang lebih lemah dari yang diharapkan,” tulis JP Morgan dalam risetnya, Kamis (22/6).

JP Morgan juga yakin pertumbuhan pendapatan Astra International dapat melambat secara material karena normalisasi volume kendaraan roda empat, harga komoditas yang lebih rendah, dan biaya kredit yang lebih tinggi dalam bisnis pembiayaan.

“Penjualan kendaraan roda empat telah pulih ke run rate sebelum Covid sebesar 1 juta unit per tahun tetapi data bulanannya sejauh ini gagal meyakinkan investor bahwa penjualan mobil siap untuk lepas landas,” tulis riset.

Penjualan ritel pada Mei cukup baik di 82,5 ribu unit dan menjadikan rata-rata year to date menjadi 84 ribu unit per bulan. Harga komoditas yang lebih rendah juga akan merugikan pendapatan UNTR, di mana diperkirakan penurunan earning per share sebesar 27% di 2023.

Terakhir biaya kredit kuartal I 2023 untuk unit pembiayaan Astra jauh lebih rendah daripada standar historis. JP Morgan pun menduga peningkatan pencadangan dapat mengganggu pendapatan kuartalan di masa mendatang.

Berita Toyota menurut JP Morgan juga sepertinya tidak akan mempengaruhi harga saham dalam waktu dekat. Tujuan Toyota untuk menjual 1,5 juta kendaraan listrik pada tahun 2026 sepertinya tidak akan meningkatkan fundamental Astra dalam waktu dekat.

Toyota menyatakan bahwa setiap pasar akan memiliki kebutuhan dan kesesuaian yang berbeda. Di mana untuk kasus di Indonesia dengan sepenuhnya memakai kendaraan listrik mungkin sangat sulit.

“Kami percaya hybrid sebagai jembatan adalah langkah yang tepat. Tetapi kinerja Zenix yang kuat sudah diperhitungkan,” tulis riset.


Sementara itu soal dividen khusus menurut JP Morgan tidak mungkin terulang. JP Morgan meyakini akan sulit bagi Astra International untuk mengulang dividen khusus 2022 Rp 552 per saham di tahun depan. Ini karena kebutuhan modal perusahaan yang tinggi, terutama jika UNTR melanjutkan akuisisi 20% NIC.

“Saham Astra saat ini diperdagangkan pada 9 kali yang kami yakini sebagai nilai wajar. Kami mengambil price earning rata-rata selama satu tahun terakhir sebagai kelipatan wajar kami. Kami merevisi target harga saham kami sedikit ke atas menjadi Rp 7.050 per saham dari sebelumnya Rp 6.900,” tulis JP Morgan.

Pada perdagangan Kamis (22/6) harga saham ASII terpantau turun 75 poin atau 1,08% ke posisi Rp 6.850 pukul 10.24 waktu JATS.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...