IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Analis Kompak Rekomendasikan BBCA

 Zahwa Madjid
13 Juli 2023, 06:24
IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Analis Kompak Rekomendasikan BBCA
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pengunjung melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (29/12/2022). IHSG ditutup menguat 0,14 persen atau 9,55 poin ke 6.860,07 pada akhir perdagangan hari ini dan sebanyak 269 saham menguat, 238 saham melemah, dan 198 saham stagnan.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Kamis (12/7). Analis memprediksi indeks akan bergerak dalam rentang 6.636-6.888. Para analis juga kompak merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat berhasil menggeser konsolidasi wajarnya ke arah yang lebih baik. Sehingga potensi kenaikan dalam jangka pendek masih terbuka.

Namun mengingat kenaikan yang dialami sudah cukup terbatas maka para investor harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar.

“Di sisi lain sentimen dari fluktuasi harga komoditas juga nilai tukar Rupiah masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” tulis riset, Kamis (13/7).

Yugen Bertumbuh Sekuritas merekomendasikan beberapa saham berikut:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
  • PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
  • PT Astra Internasional Tbk (ASII)
  • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
  • PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

 

Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan dalam risetnya, level support IHSG berada di 6.700, 6.622 dan 6.589. Sementara level resistennya di 6.815, 6.846, 6.884 dan 6.912.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian. 

Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Dalam risetnya, Ivan merekomendasikan untuk buy on weakness sejumlah saham. Seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) pada rentang harga Rp 2.650-2.700 dengan target harga terdekat di 2.840, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) pada rentang harga Rp 610-Rp 640 dengan target harga terdekat di Rp 730, dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada rentang harga Rp 860-Rp 880 dengan target harga terdekat di Rp 960.

Sedangkan untuk accumulative buy direkomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada rentang harga Rp 9.000-9.150 dengan target harga terdekat di Rp 9.250. Lalu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada rentang harga Rp 1.300-1.320 dengan target harga terdekat di Rp 1.400.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...