Laba Tembus Rp 1 Triliun, AKRA Bagi Dividen Interim Rp 986,8 Miliar
Emiten penyalur bahan bakar minyak, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 1,03 triliun di semester I 2023. Jumlah tersebut naik 8% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 955 miliar.
“Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan dari segmen bisnis perdagangan dan distribusi yang tetap mampu bertumbuh di tengah disrupsi rantai pasok global. Laba juga dikontribusi dari penjualan tanah yang lebih tinggi di KEK JIIPE Gresik,” kata Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo dalam keterangan resmi, Rabu (26/7).
Raihan laba dicapai di tengah penurunan pendapatan yang hanya Rp 19,85 triliun. “Pendapatan lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya karena harga jual yang lebih rendah sejalan dengan penurunan harga minyak bumi dan bahan kimia,” ujarnya.
Segmen lahan industri mencatatkan pendapatan sebesar Rp 613 miliar, lebih tinggi dari Rp 151 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Ini termasuk penjualan tanah kepada perusahaan besar, Hailiang, yang memulai pembangunan pabrik lembaran tembaga yang diresmikan oleh Presiden Indonesia dan juga pendapatan sewa untuk smelter tembaga yang sedang dibangun di JIIPE.
Adapun laba bruto konsolidasian mencapai Rp 1,81 triliun atau meningkat sebesar 12% dengan peningkatan signifikan dari segmen Kawasan Industri. Segmen Kawasan Industri tumbuh sebesar 126% menjadi Rp 324 miliar yang juga berkontribusi sebesar 18% terhadap laba bruto konsolidasi, meningkat dari sebelumnya 9%.
Haryanto mengatakan, rencana pemerintah yang berkaitan dengan hilirisasi dan manufaktur serta meningkatnya pengembangan investasi asing langsung di Indonesia telah menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia dan juga AKR.
“Kami percaya ini akan memberikan ruang yang cukup untuk pertumbuhan penggunaan petroleum dan bahan kimia di seluruh sektor terkait. Untuk bisnis ritel petroleum, bp AKR membukukan pertumbuhan volume penjualan yang lebih tinggi dan 41 gerai ritel telah beroperasi,” kata Haryanto.
Selain itu, segmen usaha kawasan industri JIIPE juga semakin menarik karena Kawasan Ekonomi Khusus telah beroperasi sejak akhir 2022. Kawasan Ekonomi Khusus memberikan manfaat fiskal dan non fiskal yang akan sangat bermanfaat bagi tenant JIIPE di masa depan.
"Pada semester I 2023 JIIPE telah membukukan 19,6 hektare penjualan tanah dari produsen lembaran tembaga terkemuka, PT Hailiang Nova Material Indonesia. JIIPE juga telah mendapatkan marketing land sales di kuartal II 2023,” ujar ia.
Untuk merealisasikan pengembangan lahan dan fasilitas utilitas, JIIPE memperoleh fasilitas kredit Rp 2,5 triliun dari BNI di mana Rp 2 triliun telah dicairkan. Adapun total aset AKRA per 30 Juni 2023 sebesar Rp 25,43 triliun.
Sementara itu Bursa Efek Indonesia (BEI) menambahkan AKRA ke IDX30. Ini akan berlaku mulai 1 Agustus 2023 hingga Januari 2024. IDX30 adalah indeks yang mencakup 30 saham yang dipilih berdasarkan likuiditas dan beberapa kriteria lainnya seperti kapitalisasi pasar, likuiditas, kondisi fundamental perusahaan dan prospek pertumbuhan perusahaan serta kriteria lainnya yang ditinjau setiap enam bulan.
Dividen Interim
AKR Corporindo memutuskan pembagian dividen Rp 986,85 miliar atau setara Rp 50 per lembar. Keputusan itu memperhitungkan jumlah saham yang beredar saat ini sebanyak Rp 19,73 miliar, setelah dikurangi saham treasuri 336,30 juta saham.
Haryanto mengatakan, data keuangan per 30 Juni 2023 yang mendasari pembagian dividen interim adalah saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 9,12 triliun, laba periode berjalan yang diatribusikan Rp 1,03 triliun, dan ekuitas Rp 10,98 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen interim AKRA:
- Cum dividen di pasar regular dan negosiasi : 3 Agustus 2023
- Ex dividen di pasar regular dan negosiasi : 4 Agustus 2023
- Cum dividen di pasar tunai : 7 Agustus 2023
- Ex dividen di pasar tunai : 8 Agustus 2023
- Recording date : 7 Agustus 2023
- Pembagian dividen interim : 16 Agustus 2023