Pendapatan Naik 18,5%, Lippo Karawaci Berbalik Untung Rp 1,15 Triliun
Emiten Grup Lippo, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,15 triliun pada semester I 2023. Berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu, di mana perseroan membukukan rugi Rp 1,21 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (31/7) kenaikan laba seiring pendapatan yang meningkat 18,50% menjadi Rp 8,01 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,76 triliun.
Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 49,89 triliun dari Rp 49,87 triliun pada Desember 2022. Liabilitas susut menjadi Rp 29,5 triliun dari sebelumnya Rp 30,73 triliun. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 20,38 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 19,14 triliun.
Adapun platform real estat dan layanan kesehatan di Indonesia berdasarkan pendapatan, mampu mencatat pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 2,48 triliun pada semester I 2023. Angka tersebut setara dengan 50,6% dari target pra penjualan yang telah ditetapkan perseroan senilai Rp 4,9 triliun.
Manajemen Lippo Karawaci menyebut bahwa penjualan rumah tapak tetap menjadi kontributor utama pencapaian pra penjualan
Penjualan rumah tapak menyumbang sebesar 53% pada semester I 2023 atau setara dengan Rp 1,32 triliun. Sebagian besar didorong oleh Cendana Homes Series yang memberikan kontribusi 70% terhadap penjualan rumah tapak atau 37% dari total pra penjualan.
Berdasarkan lokasi, Lippo Village tetap menjadi kontributor pra penjualan terbesar hingga Juni 2023 dengan kontribusi sebesar 41% atau setara dengan Rp 1 triliun, diikuti oleh Lippo Cikarang dengan kontribusi sebesar 25% atau setara dengan Rp 628 miliar.