Emiten Grup Sinarmas INKP Rilis Obligasi dan Sukuk Totalnya Rp 12,75 T

Lona Olavia
11 Agustus 2023, 06:53
Emiten Grup Sinarmas INKP Rilis Obligasi dan Sukuk Totalnya Rp 12,75 T
Dokumentasi perseroan
Layout Pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk di Karawang, Jawa Barat.

Emiten Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) merilis Obligasi Berkelanjutan IV dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III senilai total Rp 12,75 triliun. Rincinya Rp 12 triliun dihimpun dari obligasi dan Rp 750 miliar dari sukuk.

Dalam rangka penawaran umum berkelanjutan tersebut, perseroan akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II tahun 2023 dengan jumlah pokok Rp 3 triliun.

Untuk menyukseskan aksi korporasi ini, INKP menggandeng delapan sekuritas yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Mega Capital Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sedangkan PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak selaku wali amanat.

Berdasarkan prospektus perseroan, dikutip Jumat (11/8) disebutkan bahwa dana obligasi, sekitar 33% akan dipergunakan untuk pembayaran utang perseroan berupa pembayaran pokok pinjaman, angsuran pokok pinjaman dan atau bunga. Lalu 67% untuk modal kerja perseroan yang terdiri antara lain adalah pembelian bahan baku, bahan pembantu produksi, energi dan bahan bakar, barang kemasan serta biaya overhead.

Sedangkan dana yang diperoleh dari penawaran sukuk 100% akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Obligasi tersebut terdiri dari tiga seri dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Seri A : Jumlah pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp 207,05 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,50% per tahun dan jangka waktu 370 hari.
  • Seri B : Jumlah pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp 1,48 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dan jangka waktu tiga tahun.
  • Seri C : Jumlah pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp 442,79 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun dan jangka waktu lima tahun.

Selain itu INKP juga akan menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2023 dengan total sebanyak-banyaknya Rp 1,25 triliun.

Sukuk tersebut terdiri dari tiga seri dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Seri A : Jumlah dana Sukuk Mudharabah Seri A yang ditawarkan Rp 192,95 miliar dan nisbah 20,58% dengan indikasi bagi hasil ekuivalen 6,50% dan jangka waktu 370 hari.
  • Seri B : Jumlah dana Sukuk Mudharabah Seri B yang ditawarkan Rp 874,27 miliar dengan nisbah 32,46% dan indikasi bagi hasil ekuivalen 10,25% dan jangka waktu tiga tahun.
  • Seri C : Jumlah dana Sukuk Mudharabah Seri C Rp 85,09 miliar dan nisbah 34,04% dengan indikasi bagi hasil ekuivalen 10,75% dan jangka waktu lima tahun. 

Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 25 November 2023. Sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada tanggal 5 September 2024 untuk obligasi seri A, 25 Agustus 2026 untuk obligasi seri B dan 25 Agustus 2028 untuk obligasi seri C. Pembayaran sukuk juga dijadwalkan pada tanggal yang sama untuk masing-masing serinya.

Berikut jadwal penerbitannya:

  • Tanggal Efektif : 27 Juni 2023
  • Masa Penawaran Umum : 22 Agustus 2023
  • Tanggal Penjatahan : 23 Agustus 2023
  • Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 25 Agustus 2023
  • Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 25 Agustus 2023
  • Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia : 28 Agustus 2023

Obligasi dan sukuk ini meraih peringkat idA+ dan idA+(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat ini berlaku untuk periode 7 Juli 2023 sampai dengan 1 Juli 2024.

Terkait kinerja keuangan, INKP membukukan penjualan US$ 1,93 miliar atau setara dengan Rp28,96 triliun. Penjualan tersebut turun sebesar 0,52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 1,94 juta. 

Penjualan tersebut didominasi oleh penjualan ekspor kepada pihak ketiga sebesar US$ 1,14 miliar sementara penjualan ekpor pihak berelasi hanya sebesar US$ 6,19 juta. Sementara itu segmen penjualan lokal kepada pihak berelasi mendominasi yaitu sebesar US$ 758,59 juta dan pihak ketiga sebesar US$ 17,60 juta. 
Sementara itu laba bersih sebesar US$ 268,52 juta atau setara Rp 4,02 triliun, turun sebesar 32,06% dari sebelumnya US$ 395,26 juta.  

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...