Penggalangan Dana di Pasar Modal Capai Rp 173,7 Triliun
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penggalangan dana di pasar modal melalui pencatatan umum perdana atau initial public offering (IPO) saham, efek bersifat utang (EBUS), penerbitan saham baru alias rights issue hingga 22 September 2023 mencapai Rp 173,7 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, nilai tersebut terdiri dari sebanyak 66 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 49,4 triliun dan 77 emisi dari 51 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 87 triliun.
“Kemudian rights issue sebanyak 26 perusahaan tercatat senilai Rp 37,3 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (24/9).
Nilai tersebut masih akan terus meningkat seiring langkah sejumlah perusahaan yang berencana menggalang dana di pasar modal.
Nyoman mengatakan, di pipeline BEI masih ada sejumlah rencana penggalangan dana, baik melalui IPO, EBUS, maupun rights issue.
Saat ini terdapat 28 calon perusahaan tercatat yang akan tercatat di BEI melalui mekanisme IPO. Dengan klasifikasi aset perusahaan dalam pipeline tersebut terbanyak berasal dari perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar) sebanyak 18 calon emiten. Disusul, delapan perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp 250 miliar), dan dua perusahaan aset skala kecil (aset di bawah Rp 50 miliar).
Sementara jika dilihat dari rincian sektornya, Nyoman menyebut terbanyak berasal dari sektor konsumen primer mencapai lima perusahaan. Sedangkan saham sektor barang baku, energi dan teknologi masing-masing menyumbang empat perusahaan.