Makin Ekspansif, INDY Dirikan Perusahaan Baterai Kendaraan Listrik
PT Indika Energy Tbk (INDY) memperkuat ekosistem kendaraan listrik dengan mendirikan perusahaan baru PT Industri Baterai Nusantara (IBN). Perusahaan itu bergerak di bidang produksi baterai kendaraan listrik.
Menurut Adi Pramono, Sekretaris Perusahaan INDY, IBN merupakan perusahaan yang dimiliki oleh anak usaha INDY, yakni PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dengan kepemilikan saham 99,99% dan PT Indika Energy Infrastructure (IEI) 0,002%.
"Pendirian IBN telah mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-0071936.AH.01.01 Tahun 2023 tanggal 22 September 2023," ujar Adi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Rabu (27/9).
Adi mengatakan bahwa IBN memiliki empat kegiatan usaha. Pertama, di bidang industri baterai kendaraan listrik untuk kendaraan bermotor. Kedua, bidang usaha jasa konsultasi manajemen.
Ketiga, perdagangan besar sepeda motor dan suku cadang sepeda motor, serta aksesorisnya. Keempat, perdagangan besar mobil dan suku cadang mobil, serta aksesorisnya.
Adapun IBN memiliki modal sebesar Rp 45 miliar. "Penyertaan saham SMI dan IEI dalam IBN merupakan kelanjutan langkah perseroan secara grup untuk melakukan ekspansi usaha di sektor kendaraan listrik," kata Adi.
Pada 2022, Indika telah mendirikan anak perusahaan yang bergerak di bidang produksi motor listrik PT Ilectra Motor Group (IMG) yang mengusung merek Alva. Pabrik Alva di Cikarang, Jawa Barat memiliki kapasitas produksi 1.200 unit per bulan. Produk kendaraan bermotor roda dua tipe Alva One dan Cervo saat ini dipasarkan dengan harga di kisaran Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per unit. Ke depan, IMG berencana memproduksi motor listrik dengan harga di bawah Rp 20 juta per unit.
Selain IMG, Indika juga memiliki dua anak usaha yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi kendaraan listrik serta perawatan kendaraan listrik. Kedua anak usaha itu adalah PT Electra Distribusi Indonesia (EDI) dan PT Electra Auto Indonesia (EAI).
Indika juga bekerja sama dengan perusahaan elektronik raksasa asal Taiwan, Foxconn, untuk memproduksi bus listrik. Bus listrik yang mampu mengangkut 45 penumpang dan menempuh jarak 350 km dalam satu kali pengisian daya itu telah diuji coba dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada akhir tahun lalu.
Pada perdagangan Rabu (27/9) pukul 10.45 WIB, saham INDY tengah menguat 30 poin atau 1,36% ke posisi Rp 2.230 per lembar. Namun secara tahun berjalan, saham INDY merosot 18,01%.