Emiten Rokok Dapat Sentimen Positif Jelang Pemilu
Proyeksi konsumsi rokok pada masa pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang dinilai akan meningkat. Menurut Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora mengatakan bahwa momen pemilu 2024 sering kali menjadi sentimen positif bagi sektor konsumen, termasuk perusahaan rokok karena terjadi peningkatan daya beli masyarakat.
Saham rokok tersebut di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC), PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) hingga PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).
“Momen pemilu biasanya menjadi sentimen positif untuk sektor konsumen termasuk emiten rokok,” ucap Andhika kepada Katadata.co.id, Senin (23/10).
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo mengatakan emiten harga saham GGRM memiliki potensi untuk menguji resistance di level 27.250 dan resistance 28.000. Namun pergerakan harga ini akan tetap berlaku selama harga saham tidak berhasil breakout support 23.800.
Sementara harga saham HMSP berpotensi untuk mencapai resistance pada level 1.000, tetapi pergerakan ini hanya akan berlangsung jika harga saham tidak berhasil breakout support 780.
Harga saham ITIC pun berpotensi untuk mengakhiri koreksi jangka pendeknya dan mencoba mencapai resistance pada level 304, selama harga saham tidak ditutup di bawah support 250.
Selain itu, harga saham RMBA memiliki peluang untuk mencapai resistance di level 350, asalkan harga saham tidak berhasil breakout support 260.
Terakhir William mengatakan harga saham WIIM berpotensi untuk melanjutkan tren naiknya dan menguji resistance psikologis di sekitar 3.500, selama harga saham tidak ditutup di bawah support 3.100.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga memprediksi sejumlah sektor saham akan menguat menjelang Pemilu 2024. Salah satu sektor yang berpotensi naik pada akhir tahun ini adalah sektor konsumer.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Martha Christina mengatakan meskipun situasi politik tidak berpergaruh signifikan pada perdagangan saham, tetapi saham-saham di sektor konsumer berpotensi menguat menjelang Pemilu.
Jika melihat secara keseluruhan, Martha menyebut pada kuartal ke empat konsumsi cenderung lebih tinggi, sebab menjelang Pemilu sejumlah partai politik atau capres kerap membagikan sembako.
“Sektor saham konsumer bisa jadi pilihan karena biasanya erat dengan Pemilu, biasanya bagi-bagi sembako. Lagi pula di kuartal ke empat konsumsi masyarakat cenderung lebih tinggi,” kata Martha.
Sementara produksi rokok Agustus mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun ini. Lonjakan produksi berbarengan dengan persiapan Indonesia menyambut Pemilu dan Pilpres pada 14 Februari mendatang.
Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat produksi rokok pada Agustus 2023 mencapai 30,3 miliar batang. Jumlah tersebut naik 9,07% dibandingkan bulan sebelumnya. Produksi rokok pada Agustus tahun ini juga melambung 7,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Produksi rokok pada Agustus adalah yang tertinggi sepanjang tahun ini. Kenaikan juga berbanding terbalik dengan data historisnya di mana produksi biasanya melemah pada Agustus, kecuali pada tahun politik.
Penjualan rokok biasanya melambung pada tahun politik dan menjelang kampanye karena banyak politisi yang memberikan rokok kepada konstituen. Aktivitas yang melibatkan banyak orang pun sering digelar sehingga konsumsi rokok meningkat.