BNI Catat Laba Rp 20,9 Triliun, Tumbuh 14,2% di 2023
Investment Analyst Lead Stockbit Rahmanto Tyas Raharja mengatakan, NII turun akibat lonjakan beban bunga sebesar 51,4% yoy imbas kenaikan cost of fund atau biaya dana ke level 2,2%, jika dibandingkan 2022 yakni 1,5%. Sehingga menutup kenaikan pendapatan bunga 12,5% yoy. Hal ini membuat net interest margin (NIM) turun menjadi 4,6%, dibanding tahun 2022 yakni 4,8%.
"Ke depannya, kami melihat bahwa potensi penurunan suku bunga pada 2024 dapat menjadi sentimen positif untuk menurunkan beban bunga," katanya dalam riset resminya, Jumat (26/1).
Namun, posisi likuiditas atau LDR BNI yang tergolong telah tinggi yakni 85,8% membuat potensi pertumbuhan kredit pada 2024 akan menjadi lebih terbatas. Manajemen BBNI sendiri menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 9% sampai 11% pada 2024.
"Ini lebih rendah dari target pertumbuhan kredit industri perbankan pada 2024 yang ditargetkan tumbuh sebesar 10% sampai 12% oleh Bank Indonesia," sebutnya.