Kasus Melonjak, Singapura Kembali Berlakukan Lockdown

Cahya Puteri Abdi Rabbi
21 Juli 2021, 11:14
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) antre untuk melakukan pengecekan dokumen perjalanan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (29/4/2021). Singapura kembali memberlakukan lockdown mulai Kamis (22/7) menyusul adanya lon
ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Lmo/wsj.
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) antre untuk melakukan pengecekan dokumen perjalanan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (29/4/2021). Singapura kembali memberlakukan lockdown mulai Kamis (22/7) menyusul adanya lonjakan kasus.

Singapura akan kembali memberlakukan lockdown dengan mengembalikan langkah kesehatan warga mereka ke level di bawah fase 2 (peringatan tinggi).  Lockdown akan berlaku mulai Kamis (22/7) hingga 18 Agustus mendatang.


Langkah lockdown diambil setelah negara tersebut mencatatkan lonjakan kasus dalam dua hari terakhir.  Singapura melaporkan dari 182 infeksi baru covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Selasa (20/7), 142 di antaranya berasal dari klaster Pelabuhan Perikanan Jurong. Sementara itu, 12 infeksi lain terlacak di klaster KTV.

Secara keseluruhan, Singapura melaporkan 195 kasus Covid-19 baru pada hari Selasa (20/7).  Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juli tahun lalu.

Singapura mengatakan kasus di klaster di Jurong tersebut berbeda dengan klaster karaoke TV (KTV) yang hanya menyasar pada golongan masyarakat muda. Klaster Pelabuhan Perikanan Jurong bisa berdampak lebih buruk karena bisa mempengaruhi masyarakat yang lebih luas, termasuk manula. Penambahan kasus di klaster Jurong ini menjadikannya klaster aktif terbesar di Singapura, dengan 321 kasus secara keseluruhan.

“Ini sangat memprihatinkan, karena dapat mempengaruhi banyak orang di komunitas kami di seluruh pulau,” demikian tertulis dalam keterangan pers Kementerian Kesehatan Singapura, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (21/7).

Singapura sebenarnya sudah melakukan  serangkaian upaya  untuk menahan klaster yang muncul, seperti menempatkan semua pekerja pelabuhan di karantina, dan melakukan pengujian pengawasan massal terhadap mereka yang bekerja di pasar tertentu dan warung makan.

Singapura juga memutuskan untuk menutup sejumlah pasar seperti Haig Road Market & Food Centre  serta and Chong Pang.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...