Cegah Penimbunan, Pembelian Obat Terapi Covid-19 Akan Dibatasi

Rizky Alika
26 Juli 2021, 14:03
Petugas apotek melayani konsumen di apotek Kimia Farma Padang, Sumatera Barat, Senin (16/3/2020). Pemerintah akan membatasi pembelian obat terapi Covid-19 untuk mencegah penimbunan.
ANTARA FOTO/Muhammad Arif pribadi/ama.
Petugas apotek melayani konsumen di apotek Kimia Farma Padang, Sumatera Barat, Senin (16/3/2020). Pemerintah akan membatasi pembelian obat terapi Covid-19 untuk mencegah penimbunan.

Permintaan akan obat terapi Covid-19 mengalami peningkatan dalam beberapa minggu terakhir. Pemerintah pun akan membatasi kuota pembelian obat terapi virus corona untuk mencegah aksi penimbunan obat serta menghindari kelangkaan produk.

"Di lapangan kita harus perketat sehingga tidak ada penimbunan. Jadi saat beli, kita kuotakan," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir setelah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo secara daring, Senin (26/7).

 Selain itu, pembelian obat terapi virus corona juga harus dilampiri dengan. Hal ini dilakukan untuk mencegah seseorang membeli obat dalam jumlah besar.

Untuk itu, penjualan obat tersebut akan dilakukan di apotek. "Itu yang sekarang kita coba jaga di apotek atau sesuai dengan kebutuhan rumah sakit atau Kementerian Kesehatan," katanya.

Kementerian BUMN juga telah melakukan proyeksi kebutuhan obat selama dua bulan ke depan. Oleh karenanya, kementerian BUMN akan fokus pada apotek yang dikelola BUMN, pesanan dari Kementerian Kesehatan, keperluan holding rumah sakit BUMN, dan paket obat gratis dua juta untuk kegiatan  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.

Adapun, produksi obat terapi Covid-19 dilakukan oleh BUMN dan perusahaan swasta. Sejumlah swasta yang memproduksi Oseltamivir seperti Amarox, PT Kalbe Farma Tbk, Roche, dan Sampharindo.

Adapun, jumlah stok obat hingga 31 Juli meliputi Azithromycin 980 ribu, Zinc 1,2 juta, Vitamin C 7,6 juta, Vitamin D 1,6 juta, Oseltamivir 7,7 juta, Favipiravir 4 juta, Paracetamol 2,3 juta

"Agustus terus kita lanjutkan jadi secara produksi akan terus kita tingkatkan," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...