Siswa Daerah PPKM 1-3 Boleh Sekolah Tatap Muka Meski Belum Divaksin

Cahya Puteri Abdi Rabbi
20 Agustus 2021, 15:08
Nadiem Makarim, Vaksinasi, Covid-19, PPKM sekolah,
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.
Sejumlah siswa mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). Pemerintah Kota Bandung menggelar uji coba pembelajaran tatap muka tingkat SD-SMP negeri dan swasta sebagai persiapan menjelang tahun ajaran baru 2021/2022 di tengah pandemi COVID-19.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengizinkan siswa ikut pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3 meski belum menerima suntikan vaksin Covid-19.

Nadiem mengatakan pembelajaran tatap muka terbatas bagi siswa belum divaksin tetap diizinkan dengan memegang prinsip kehati-hatian. Ia menyebut, ketentuan tersebut telah sesuai surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri.

“Bagi sekolah yang peserta didiknya belum mendapatkan giliran vaksinasi, sekolah di wilayah PPKM level 1-3 tetap dapat menyelenggarakan PTM terbatas dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, serta kesehatan dan keselamatan seluruh insan pendidikan dan keluarganya, sesuai daftar periksa yang ditentukan dalam SKB Empat Menteri,” kata Nadiem dalam keterangan resminya, Kamis (19/8).

Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan wilayah PPKM level 1-3 dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) sesuai dengan pengaturan dalam Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), atau yang disebut dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri.

Menanggapi  keputusan Nadiem, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan, vaksinasi baik untuk guru dan siswa merupakan indikator mutlak sebelum melakukan pembelajaran tatap muka terbatas. Apabila tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, siswa yang diizinkan harus yang sudah divaksin.

“Jangan coba-coba sekolah dibuka kalau ada siswa yang belum divaksin. Atau setidaknya hanya siswa yang sudah divaksin yang boleh PTM, yang belum tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ),” kata Salim kepada Katadata, Jumat (20/8).

Indikator lainnya yakni, sekolah sudah memenuhi semua daftar periksa terkait pemenuhan protokol kesehatan di sekolah. Selain itu, pemerintah daerah juga harus mempertimbangkan positivity rate di daerah masing-masing. Meskipun sudah banyak siswa dan guru yang divaksin, namun pembukaan sekolah tetap harus dipertimbangkan matang-matang.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...