Tarif Tol Jakarta-Surabaya Naik, Pengusaha Truk Minta Diskon Tarif

Image title
Oleh Maesaroh
20 Agustus 2021, 16:46
tarif tol, jakarta, surabaya, covid-19
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Kendaraan melintas di Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta di kawasan Jakarta Barat, Kamis (19/8/2021). Tarif tol Jakarta-Surabaya atau sebaliknya untuk kendaraan golongan I naik sebesar 4,41 persen, yakni dari Rp691.500 menjadi Rp722.000 terhitung mulai 19 Agustus 2021 karena adanya penyesuaian tarif di empat ruas Jalan Tol Trans Jawa. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) akan mengajukan permohonan diskon tarif untuk jalan tol Jakarta-Surabaya setelah PT Jasa Marga menaikan tarif untuk rute tersebut. Ketua Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan diskon tarif wajar diberikan mengingat pengusaha truk adalah pelanggan rutin jalan tol Jakarta-Surabaya serta karena mereka terdampak pandemi Covid-19.

"Kita minta diskon. Saya kira 25% dari tarif yang ada sekarang," tutur Gemilang, saat dihubungi Katadata, Jumat (20/8).

Gemilang mengatakan 20% dari truk yang beroperasi untuk rute Jakarta-Surabaya memakai fasilitas jalan tol. Jumlah ini bahkan meningkat menjadi 90% saat pemerintah melakukan penyekatan di berbagai wilayah menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang kemudian berganti nama menjadi PPKM Level 4 sejak 3 Juli.

Gemilang menambahkan kenaikan tarif tol memang sudah sesuai ketentuan karena diberlakukan dua tahun sekali. Namun, dia mengingatkan bahwa ada  kondisi force majeur yang seharusnya dipertimbangkan Jasa Marga sebelum memberlakukan kenaikan tarif. Kondisi force majeur tersebut adalah pandemi Covid-19.

"Menurut kami tidak tepat waktunya. Sabar dululah. Selama ini kan banyak yang merasa pandemi sudah lewat padahal belum. Apa iya tidak bisa ditunda kalau masih pandemi?" ujar nya.

Gemilang mengatakan kenaikan tarif tol bisa berdampak ganda yakni ke pengusaha truk serta harga komoditas mengingat sebagian besar dari truk mengangkut komoditas pangan penting seperti sembako. Menurutnya, kenaikan tarif tol bisa mengakibatkan gejolak harga pangan.

"Banyak dari pelanggan kami yang menjual bahan pangan. Tarif naik nanti bikin harga gula, beras, daan lain lain bergerak (naik),"tuturnya.

Gemilang mengingatkan bahwa selama ini pihak pengelola tol kurang transparan dalam melakukan evaluasi kelayakan jalan tol. Padahal, kelayakan tersebut menjadi indikator sebelum mereka menaikkan tarif tol.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...