Kasus Covid-19 Tambah 18.671, Ada Kenaikan Lagi di Jabar dan Jakarta
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan adanya tambahan kasus sebanyak 18.671 kasus pada Rabu (25/8). Sejumlah daerah masih melaporkan tren penurunan namun lonjakan tambahan kasus justru terjadi di Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Jawa Barat melaporkan adanya tambahan kasus sebanyak 5.464 kasus pada hari ini, atau naik 4% dibandingkan yang tercatat pada Selasa (24/8). Provinsi tersebut melaporkan adanya tambahan kasus di atas 5.000 dalam dua hari terakhir.
Hal ini menjadi kabar buruk bagi Jawa Barat mengingat provinsi tersebut hanya melaporkan kasus baru di bawah 1.800 pada periode 21-23 Agustus. Kasus yang dilaporkan pada Rabu (25/8) adalah yang tertinggi sejak 30 Juli yakni 6.912.
Jawa Barat menjadi penyumbang kasus positif terbanyak pada hari ini disusul dengan Jawa Timur (1.619 kasus), Sumatera Utara (1.020) dan DIY (873).
Kabar buruk juga datang dari Jakarta. Pada hari ini, ibu kota Indonesia tersebut melaporkan adanya tambahan kasus sebanyak 789 kasus atau naik 63% dibandingkan Selasa (24/8) yakni 484 kasus.
Penambahan kasus dalam jumlah cukup signifikan ini menghentikan tren positif DKI Jakarta yang terus melaporkan penurunan kasus dalam beberapa hari terakhir. Meskipun mengalami lonjakan, kasus positif harian di Jakarta masih di bawah 1.000 kasus sejak 19 Agustus.
Dengan tambahan 18.671 kasus pada hari ini, maka total angka positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.026.837. Sementara itu, angka kematian yang dilaporkan pada Rabu (25/8) mencapai 1.041 jiwa. Dengan demikian, sejak Maret 2020, pandemi Covd-19 telah menewaskan 129.293 orang.
Kasus kematian pada hari ini paling banyak dilaporkan dari Jawa Barat yakni 270 orang disusul dengan Jawa Timur (206 orang) dan Jawa Tengah (102 orang). Jawa Barat menjadi provinsi dengan sumbangan angka kematian terbanyak selama dua hari berturut-turut.
Kasus sembuh yang dilaporkan pada Rabu (25/8) mencapai 33.703 orang. Dengan tambahan tersebut maka jumlah kasus sembuh yang dilaporkan sejak Maret 2020 mencapai 3.639.867.
Sedangkan kenaikan kasus ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 146.788 orang. Ini berarti rasio positif (positivity rate) Covid-19 hari ini mencapai 12,72%. Sedangkan rasio positif yang didapatkan lewat NAAT (PCR dan Tes Cepat Molekuler) mencapai 32,63%.
Jumlah orang yang diperiksa hari ini menjadi catatan khusus karena merupakan yang terbanyak sejak 6 Agustus lalu (148.980). Rasio positif pada Rabu (25/8) juga yang terendah sejak PPKM darurat diberlakukan.
Sementara itu, Pemerintah berencana melanjutkan program vaksinasi mandiri atau vaksin berbayar untuk kelompok mampu tahun depan. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan langkah ini dilakukan untuk mendukung percepatan vaksinasi, selain melalui vaksin gratis.
"Upaya percepatan vaksinasi dilakukan melalui pelaksanaan program vaksinasi yang dibiayai APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara). Tahun depan juga ada skema vaksinasi mandiri pada kelompok masyarakat yang mampu," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-3 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021-2022, Selasa (24/8).