Epidemiolog Nilai Bioskop Jabodetabek Sudah Bisa Dibuka, Prokes Dijaga
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, uji coba pembukaan bioskop sudah dapat dilakukan untuk kawasan Jabodetabek. Sebab, penyebaran Covid-19 di kawasan aglomerasi tersebut cenderung sudah lebih terkendali.
“Kalau di Jabodetabek khususnya Jakarta masih bisa dilakukan uji coba pembukaan secara bertahap, tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Dicky kepada Katadata, Senin (13/9).
Seperti diketahui, hari ini, Senin (13/9), pemerintah akan mengumumkan kebijakan baru terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdasarkan evaluasi pekan lalu.
Dicky menyarankan pemerintah menerapkan sistem zonasi selama uji coba pembukaan bioskop tersebut. Di mana nantinya, setiap pengunjung bioskop ditetapkan secara terbatas yang berasal dari wilayah administrasi terkait.
“Kalau bioskopnya di Jakarta Selatan, penonton yang bisa membeli tiket harus berasal dari Jakarta Selatan juga. Jadi sistem zonasi ini sangat membantu selain kapasitasnya juga benar-benar diperhatikan,” kata dia.
Uji coba pembukaan bioskop dapat dilakukan secara bertahap, dimulai dari jaringan bioskop yang paling siap dan dapat menerapkan protokol kesehatan serta sistem zonasi dengan baik. Jika hasil evaluasi dari uji coba tersebut juga baik, maka pembukaan untuk lebih banyak jaringan bioskop bisa dilakukan.
Sebagai informasi, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin, Kamis (9/9), mengatakan pemerintah sudah memberikan lampu hijau kepada pengelola bioskop untuk beroperasi kembali. Jika persiapan sudah selesai, bioskop kemungkinan besar akan dibuka kembali Selasa besok (14/9).
"Kita sekarang tidak boleh pasti-pastinya kapan. Itu (tanggal 14 September) merupakan hasil diskusi. Pemerintah kan mencari jalan keluar juga," tuturnya.
Pembukaan bioskop membutuhkan persiapan 3-5 hari, termasuk untuk sterilisasi. Petugas bioskop juga harus diberi arahan mengenai protokol kesehatan (prokes) terbaru mengingat ada sejumlah perubahan, seperti kewajiban pemakaian aplikasi PeduliLindungi.
Seperti diketahui, bioskop sudah ditutup sejak pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 Juli lalu. Sebelumnya, bioskop Indonesia juga harus menutup operasionalnya pada Maret-Oktober 2020 sebagai dampak pandemi Covid-19.
Djonny mengatakan pengelola bioskop sudah berdiskusi dengan pemerintah pada pekan lalu. Hadir dalam diskusi tersebut di antaranya pengelola jaringan bioskop terbesar di Indonesia seperti Cineplex XXI, CGV, dan Cinepolis. "Saya minta kepada pemerintah, kalau ngasih ijiin jangan mendadak. Tahu-tahu dikasih. Kan kita juga ada kaitan sama aturan pengedaran film," tambahnya.
Sejumlah film, terutama film blockbluster Hollywood sudah mengumumkan akan merilis filmnya dalam waktu dekat. James Bond: No Time To Die akan dirilis pada 30 September serta Venom pada 15 Oktober. Film lain yang ditunggu-tunggu adalah Dune yang dijadwalkan akan dirilis pada 1 Oktober.