Investor Tertarik Beli Bandara Sydney, Tawaran Capai Rp 249 Triliun

Cahya Puteri Abdi Rabbi
13 September 2021, 13:22
bandara, Sydney, Australia
ANTARA FOTO/REUTERS/Qantas Airways/Handout /hp/cf
ATTENTION EDITORS - . S. T. Pesawat B747 yang dioperasikan oleh Qantas terbang di atas Sydney, Australia, dalam foto yang disediakan untuk Reuters, Jumat (13/11/2020).

Bandara Sydney, Australia,  diperkirakan akan segera berganti kepemilikan dari Sydney Airport Holdings Pty Ltd (SYD.AX) kepada Sydney Aviation Alliance (SAA). Total transkasi pengambilalihan bandara diperkirakan mencapai US$17,4 miliar atau sekitar (Rp 248,8 triliun).

Jika pembelian tersebut disetujui maka itu akan menjadi salah satu transkasi terbesar dari sebuah perusahaan di Australia serta dalam sektor bandara secara global.

Sydney Aviation Alliance merupakan konsorsium yang terdiri dari  Dana Pensiun IFM Investors, QSuper,  AustralianSuper, serta Global Infrastructure Partners. Mereka menawarkan pembelian dengan harga US$8,75 per saham. 

Sebelumnya, mereka juga pernah menawar untuk mengambalih bandara Sydney, yang juga dikenal dengan nama Kingsford-Smith, pada Juli lalu dengan harga US$8,45 per saham atau total transaksi US$22,8 miliar.

Dilansir dari Reuters, bandara Sydney adalah satu-satunya operator bandara yang terdaftar sebagai perusahaan terbuka di bursa Australia. Pengambilalihan ini akan menjadi taruhan jangka panjang pada sektor transportasi yang  terpukul selama pandemi Covid-19.

Bandara Sydney yang memiliki hak sewa sampai 2097 merupakan bandara terbesar di Australia sehingga menarik bagi investasi jangka panjang seperti dana pensiun.

Bandara tersebut memang membukukan kerugian sebesar US$97 juta pada semester I tahun ini. Namun, seiring dengan meredanya pandemi dan naiknya mobilitas masyarakat, maka pembelian bandara tersibuk di Australia tersebut akan menguntungkan.

Rendahnya suku bunga membuat investor seperti dana pensiun mesti jeli dalam mencari bentuk investasi yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Bandara-bandara besar Australia lain bukanlah perusahaan terbuka dan kebanyakan dari mereka dimiliki dana pensiun dan investor infrastruktur.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...