Terowongan Silaturahmi Selesai Dibangun, Istiqlal-Katedral Makin Erat

Cahya Puteri Abdi Rabbi
23 September 2021, 16:28
Istiqlal, Katedral, Jakarta
KemenPUPR
Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta

Setelah menunggu hampir 20 bulan, pembangunan konstruksi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta akhirnya selesai. Terowongan ini menyatukan dua bangunan ikonik di Jakarta sekaligus jamaah dari dua agama yang berbeda, Islam dan Katolik.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, terowongan bawah tanah dipilih sebagai penghubung antara dua rumah ibadah ini dikarenakan faktor keamanan dan keselamatan. Nantinya, terowongan itu ditujukan untuk memfasilitasi ruang parkir bagi jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.

Advertisement

 Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2.

"Ada tiga alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," kata Basuki dalam keterangan resminya, Rabu (22/9).

 Selain faktor keamanan pengguna, Terowongan Silaturahmi juga dibangun dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan bangunan. Ia mengatakan, karena kedua bangunan rumah ibadah tersebut sudah sangat tua dan merupakan cagar budaya, sehingga konstruksi yang dibangun harus benar-benar dipastikan aman.

Istiqlal yang merupakan salah satu masjid terbesar di dunia dan kebanggaan Umat Islam Indonesia dibangun pada era Presiden Soekarno pada tahun 1961. Adalah arsitektur Frederich Silaban yang merancang bangunan berkapasitas 200.000 jamaah tersebut. 

Sementara itu, Gereja Katedral resmi digunakan pada 1901. Gereja kebanggan Umat Katolik Indonesia tersebut dibangun dengan arsitektur neo-gotik. Gereja ini pernah menjadi korban pengeboman pada saat Malam Natal tahun 2000.

Terowongan Silaturahmi ini tersambung dengan basement parkir lantai 1 di Masjid Istiqlal yang dapat menampung 500 unit mobil. Kehadiran terowongan ini diharapkan dapat memudahkan jemaah kedua rumah ibadah ini untuk menggunakan lahan parkir secara bersama. 

Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta
Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta (KemenPUPR)



Sebagai mana diketahui, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral hanya dipisahkan sebuah jalan kecil. Karena letaknya yang berdekatan, di beberapa kesempatan, jamaah dari Masjid Istiqlal ataupun Gereja Katedral saling bergantian menggunakan tempat mereka untuk parkir. 

Sikap yang saling mau  membantu inilah yang kerap dilambangkan sebagai bentuk silaturahmi dan kebhinekaan Indonesia sesungguhnya.

“Kalau Jumat bisa digunakan jamaah Masjid Istiqlal, hari Minggu bisa digunakan jemaat Gereja Katedral Jakarta sehingga kita butuh terowongan. Untuk itu dinamakan Terowongan Silaturahmi, saling memberikan pertolongan untuk kebutuhan masing-masing,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti.

 Pembangunan terowoangan memakan anggaran Rp 37,3 miliar dan proyeknya digarap bersama antara PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya.

Adapun, jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral Jakarta yakni 32 meter, hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter. 

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement