Kesulitan Akses PeduliLindungi, Pengunjung Bioskop Masih Minim

Cahya Puteri Abdi Rabbi
24 September 2021, 16:50
bioskop, PeduliLindungi
ANTARA FOTO/Feny Selly/aww.
Petugas membimbing pengunjung yang akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki bioskop di salah satu Mal Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (21/9/2021). Penerapan aplikasi PeduliLindungi sudah mulai dilakukan sejumlah gerai, supermarket, tempat makan, dan bioskop di daerah itu untuk mendukung pencegahan penyebaran COVID-19 di pusat perbelanjaan. ANTARA FOTO/Feny Selly/aww.

Pemerintah mengizinkan bioskop yang berada di wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3-2 untuk beroperasi kembali. Beberapa jaringan bioskop pun sudah mulai buka sejak 16 September lalu.

Namun, setelah sepekan operasional berjalan, tingkat kunjungan bioskop masih sangat rendah. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya pengunjung yang kesulitan mengakses aplikasi PeduliLindungi.

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin mengeluhkan sepinya pengunjung bioskop hingga memasuki akhir September 2021 ini. Djonny menyebut, saat ini tingkat pengunjung di bioskop masih di bawah 10%.

“Masih rendah, penonton gak sampai 10%,” kata Djonny kepada Katadata, Jumat (24/9).

Djonny menjelaskan, rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke bioskop lantaran kesulitan untuk mengakses aplikasi PeduliLindungi. Mengingat, tidak semua masyarakat mempunyai ponsel pintar.

Syarat penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk bioskop menyulitkan terutama di bioskop daerah. Selain masih banyak yang belum memiliki ponsel pintar, masyarakat juga masih kesulitan dalam menggunakan aplikasi tersebut. 

Sebaliknya, syarat penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk bioskop di kota besar tidak menjadi kendala besar. Sebab, penggunaan ponsel pintar di kota-kota besar sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Kalau di daerah itu orang ponselnya masih pada model lama, ada yang sudah smartphone tapi kadang gak ngerti dan gak punya kuota,” katanya.

Oleh karena itu, pemerintah diharapkan bisa memberikan pengecualian penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi pengunjung di bioskop daerah. Pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk melonggarkan syarat pengunjung bioskop di daerah cukup dengan menunjukkan kartu vaksin cetak.

Terkait film yang akan tayang,  Djonny mengatakan bahwa sampai dengan akhir tahun nanti belum terlihat ada film nasional yang akan tayang di bioskop. Pasalnya, rodusen film nasional masih takut mengalami kerugian karena tingkat kunjungan bioskop yang masih sedikit dan kapasitas yang diizinkan masih 50%.

“Belum ada itu (film nasional), masih dibanjiri film Amerika. Mereka masih takut rugi lah yang pasti,” ujar dia.

 Ke depannya, pemerintah diharapkan bisa akan mengizinkan anak berusia di bawah 12 tahun untuk menonton bioskop. Pasalnya, akan banyak film anak dan keluarga yang akan tayang pada bulan Oktober hingga November mendatang.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...