Kementan Jamin Pasokan Jagung hingga Desember, Stok 2,75 Juta Ton

Cahya Puteri Abdi Rabbi
28 September 2021, 11:17
Jagung, pertanian
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Petani menunjukkan jagung siappanen di Padang, Sumatera Barat, Senin (26/4/2021). Pemprov Sumbar menetapkan target untuk mengolah lahan baru jagung seluas 7.500 hektare yang berada di sejumlah kabupaten dan kota, untuk memenuhi kebutuhan jagung di daerah itu yang mencapai 1,2 juta ton per tahun.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersikeras pasokan jagung sampai bulan Desember aman.  Pasalnya, data menyebutkan ada stok sampai 2,75 juta ton di minggu ke-IV September
 
"Kementerian Pertanian meyakinkan masyarakat terutama pelaku usaha ternak seluruh Indonesia khususnya peternak unggas di Jawa bahwa stok jagung sampai bulan Desember aman," tutur siaran pers, Kementerian Pertanian, Senin (27/9).
 
Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan mencatat per 20 September 2021, stok jagung nasional mencapai 2,75 juta ton.  Sebarannya yakni 856.897 ton atau 31% berada di pabrik pakan, 744.250 ton atau 27% di pengepul, 423.502 ton atau 15% di agen.
 
Sebanyak 288.305 ton atau 11% ada di pengecer, 276.300 ton atau 10% di usaha lain (pakan mandiri), dan sisanya sebanyak 6% berada di industri pangan, hingga rumah tangga.
 
Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan, BKP Kementan Risfaheri mengatakan, di samping menerima laporan stok setiap minggu dari petugas enumerator independen yang tersebar di daerah sentra produksi.
 
Pihaknya juga menurunkan tim untuk memantau langsung ketersediaan dan stok jagung di tingkat pengepul, agen, grosir dan petani di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Kondisi pasokan stok aman dan setiap pedagang pengepul rata-rata setiap hari masuk 100-150 ton. Lalu, pengrimanan jagung ke pabrik pakan dan peternak di Jawa dan Jakarta sebanyak 100 ton per hari.

Stok tertinggal di gudang pengepul setiap harinya tidak kurang dari 100 ton. Bahkan mulai pekan ini, pembelian pengepul naik sekitar 65% dibandingkan kondisi pada minggu yang lalu.

"Monitoring pasokan dan stok di berbagai titik distribusi yang kita lakukan menunjukkan bahwa jagung tersedia cukup dan sebaran maupun distribusi jagung aman," kata Risfaheri dalam keterangan resmi dikutip Selasa (28/9).

Risfaheri pun memastikan kepada masyarakat terutama pelaku usaha ternak seluruh Indonesia, khususnya peternak unggas di Jawa, bahwa stok jagung sampai bulan Desember 2021 akan aman. 

Berdasarkan data monitoring stok yang dilakukan BKP Kementan pada minggu keempat September 2021, stok jagung di Jawa Timur sebanyak 766.087 ton, Jawa Tengah 412.250 ton, dan Jawa Barat 201.717 ton.

Seperti pada UD Sumber Tani Kendal di Jawa tengah, saat ini rata-rata mendapat pasokan jagung sebanyak 100 ton per hari.

Kondisi yang sama juga ditemukan di Jawa Timur dan Jawa Barat, rata-rata stok di tingkat pengepul bervariasi antara 15-50 ton dan stok di agen besar mencapai 200-400 ton dengan jumlah pasokan 10-30 ton per hari.

Dia mengakui bahwa ada penurunan jumlah stok jagung beberapa minggu lalu, sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan harga jagung.

Namun seiring perintah Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga jagung, saat ini transaksi jagung mulai ramai, sehingga harga jagung di pengepul juga mengalami penurunan menjadi Rp 5.250 per kilogram dari sebelumnya Rp  5.750 per kilogram.

Kementan juga terus berupaya membantu, baik itu melalui subsidi biaya transportasi pengiriman jagung dari wilayah produksi ke peternak mandiri agar harga jagung diterima peternak tidak terlalu mahal, maupun melalui subsidi harga. 

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...