Mendag Lutfi Senang Penerapan PeduliLindungi di Pasar Sukses
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menilai penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional sudah berjalan lancar.
Lutfi melakukan peninjauan penerapan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Pasar 8 Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (30/9).
Pasar 8 Alam Sutera merupakan satu dari enam pasar pertama yang menerapkan aplikasi PeduliLindungi untuk bisa masuk ke dalam pasar. Baik untuk pedagang pasar, pengunjung ataupun pengelola pasarnya.
“Pagi ini kita mengecek kesiapan penggunaan aplikasi lindungi di Pasar 8 untuk keamanan dan kenyamanan berbelanja di pasar ini. Semua berjalan baik dan bagus, ternyata pasar rakyat juga bisa menggunakan PeduliLindungi demi kenyamanan bersama,” kata Lutfi usai meninjau Pasar 8, Tangerang Selatan, Kamis (30/9).
Dia mengatakan, semua harga bahan pokok stabil, namun pedagang banyak yang mengeluhkan turunnya pendapatan dan pengunjung pasar.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 memang daya beli masyarakat menurun, selain itu masyarakat banyak yang khawatir tertular Covid-19 saat berbelanja di pasar.
Oleh karena itu, pihaknya mengupayakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di pasar-pasar tradisional untuk memastikan bahwa penjual, pengelola pasar dan pengunjung yang datang sudah divaksinasi sehingga tercipta rasa aman saat berbelanja.
“Ini yang sedang kita putus mata rantainya. Makanya dengan penerapan PeduliLindungi juga dengan menerapkan pembayaran cashless, mudah-mudahan memutus mata rantai penularan dan ekonomi dapat kembali bergerak,” ujar Mantan Dubes RI untuk Jepang itu.
Sebelumnya, berdasarkan usulan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), implementasi aplikasi PeduliLindungi akan diuji coba di enam pasar yaitu Pasar Mayestik (Jakarta), Pasar Blok M (Jakarta), Pasar Baltos (Kota Bandung), Pasar Modern BSD (Kota Tangerang Selatan), Pasar Modern 8 Alam Sutera (Kota Tangerang), dan Pasar Wonodri (Kota Semarang). Keenam pasar tersebut telah mendapat QR Code dari Kementerian Kesehatan.
Lutfi menyebut, terdapat beberapa pertimbangan pelaksanaan uji coba implementasi aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat. Di antaranya, pedagang dan pengelola pasar rakyat sudah tervaksin 100%.
Selain itu, pasar rakyat telah menerapkan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Kemendag. Pada pasar rakyat juga memiliki akses pintu masuk dan keluar yang dapat dikontrol pengelola.
Pasar tersebut juga memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam penerapan protokol kesehatan dan menyediakan sumber daya manusia dalam penerapan aplikasi PeduliLindungi.
Adapun, berdasarkan survei yang dilakukan Kemendag, tingkat vaksinasi pedagang pasar secara nasional mencapai 62%. Sementara di Pasar Badung tingkat vaksinasi pedagang dan pengelola telah mencapai 100% dengan skor indeks pengendalian Covid-19 sebesar 69.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Joko Setiyanto mengatakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi akan diperluas.
"Jangan takut untuk mulai. Karena penting PeduliLindungi duterapkan di pasar sehingga masyarakat yakin berbelanja di pasar rakyat sehingga ekonomi bisa kembali hidup. Dan dengan adanya program ini juga bisa mempercepat vaksinasi bagi para pedagang pasar,"tutur Joko yang ikut mendampingi Lutfi melakukan peninjauan di pasar.