Tidak Boleh Ada Diskriminasi, ASEAN Harus Akui Vaksin Sinovac

Image title
Oleh Maesaroh
4 Oktober 2021, 19:06
ASEAN, Sinovac, vaksin,
Kementerian Luar Negeri
Menteri Luar Negeri indonesia Retno Marsudi menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN yang diselenggarakan hari ini, Senin (4/10).

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan ke-10 negara yang tergabung dalam ASEAN harus mengakui setiap jenis vaksin yang sudah mengantongi izin penggunaan darurat atau emergency use of listing (EUL) yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

"Saya tekankan pentingnya untuk membentuk mutual recognition terhadap sertifikat vaksin COVID-19.  Hal ini penting untuk memastikan tidak adanya diskriminasi vaksin di ASEAN. Semua vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Listing yang diterbitkan oleh WHO harus diperlakukan sama,"tutur Retno dalam press briefing, Senin (4/10).

Pentingnya pengakuan setiap jenis vaksin merupakan salah satu agenda dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN, yang diselenggarakann secara virtual pada hari ini, Senin (4/10).

"Saya mengusulkan agar Task Force dapat membahas isu ini dalam pembahasan berikutnya,"tutur Mantan Dubes RI untuk Belanda tersebut.

WHO telah mengeluarkan emergency use of listing (EUL)  untuk Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech,  Sinopharm, Sinovac, Johnson & Johnson,  dan Moderna.

 Kendati Sinovac sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari WHO pada awal Juni lalu tetapi beberapa negara masih enggan untuk mengakui vaksin asal Cina tersebut.

Saudi Arabia, misalnya, hanya menerima pendatang yang sudah divaksin Sinovac jika mereka sudah mendapatkan vaksin dosis booster dari empat vaksin yang diakui mereka yaitu Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, dan Moderna.

Singapura sempat tidak mengakui Sinovac tetapi Agustus lalu, negara tersebut akhirnya mengeluarkan izin penggunaan Sinovac.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...