AS dan Taliban Gelar Pertemuan Bahas Terorisme-Bantuan Vaksin Covid-19

Image title
Oleh Maesaroh
10 Oktober 2021, 07:27
Taliban, AS, Afganistan
KatadataANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/foc/cfo
Matahari terbenam terlihat di Kabul, Afganistan, Kamis (7/10/2021). Foto diambil tanggal 7 Oktober 2021. ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/foc/cfo

Pejabat Amerika Serikat (AS) dan Taliban bertemu di Doha, Qatar untuk membahas sejumlah isu strategis kedua negara. Ini adalah pertemuan resmi pertama kedua negara sejak AS menarik pasukan dari Afganistan, Agustus lalu.

Dilansir dari BBC, pertemuan kedua negara membahas sejumlah isu seperti penanganan ekstrimisme dan terorisme, evakuasi warga AS yang masih di Afganistan, serta bantuan kemanusian termasuk  pengiriman vaksin Covid-19.

Advertisement

Namun, pihak AS menegaskan pertemuan tersebut tidak serta mengindikasikan jika negara tersebut sudah mengakui pemerintahan Taliban.

Pertemuan tersebut berlangsung sehari setelah serangan mematikan di sebelah utara Kunduz yang menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai 100 orang lainnya.

 Berbicara setelah pertemuan, Plt Menteri Luar Negeri Taliban  Mullah Amir Khan Muttaqi mengatakan kedua negara sepakat untuk menjunjung perjanjian Doha yang ditandatangani kedua negara pada 2020 silam.

Perjanjian tersebut termasuk kewajiban Taliban untuk mencegah kelompok ekstrimis seperti al-Qaeda mengancam AS dan sekutunya.

Mutaqqi mengatakan pejabat AS juga berjanji mereka akan mengirimkan bantuan kemanusiaan dan vaksin Covid-19.

Dalam pertemuan, Taliban juga mendesak Amerika Serikat untuk memberikan akses terbatas ke cadangan negara Afganistan yang tersimpan di bank sentral mereka, Da Afghanistan Bank (DAB).

Kendati sudah mengambalih kekuasaan, Taliban masih belum bisa mengakses aset negara Afganistan sekiar US$10 miliar yang dipegang bank sentral mereka karena banyak tersimpan di luar negeri.

AS menegaskan bahwa aset bank sentral Afghanistan tidak bisa diberikan kepada Taliban sementara Dana Moneter Internasional (IMF) sudah mengatakan mereka tidak akan memberikan askes pinjaman ke negara tersebut. padahal, Afghanistan tengah dilanda krisis pangan karena tidak adanya dana.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement