Penantian Jokowi Selama Tujuh Tahun Berakhir, Pelindo Resmi Dimerger

Rizky Alika
14 Oktober 2021, 12:35
Jokowi, Pelindo, pelabuhan, infrastruktur
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/rwa.
Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Makassar yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/rwa.

Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, meresmikan penggabungan empat perusahaan negara pengelola pelabuhan, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I, II, III, dan IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo.

Jokowi mengatakan, ia harus menunggu selama tujuh tahun hingga perusahaan pelat merah itu merger.

Ia mengatakan perintah penggabungan sudah disampaikan tujuh tahun lalu kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Direktur Utama Pelindo I, II, III, dan IV.

"Saya tunggu-tunggu 7 tahun, tidak terealisasi," kata Jokowi di Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo, Kamis (14/10).

Bahkan, Mantan Wali Kota Solo itu sempat meminta transisi holding perusahaan dilakukan secara virtual. Pada akhirnya, Pelindo pun telah resmi digabungkan pada 1 Oktober 2021.

 Jokowi berharap, merger tersebut dapat menurunkan biaya logistik nasional. Sebagaimana diketahui, biaya logistik di Indonesia masih mencapai 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih besar dari negara tetangga yang hanya sebesar 12% dari PDB.

"Artinya ada yang tidak efisien di negara kita," ujar Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Untuk itu, pembangunan pelabuhan dinilai penting agar produk nasional bisa bersaing dengan produk negara lain. Selain itu, daya saing Indonesia akan menjadi meningkat.

Dalam kesempatan itu, Mantan Wali Kota Solo itujuga meminta Pelindo agar menjadi partner bisnis. Dengan demikian, Pelindo akan memiliki jaringan yang luas dengan negara lain.

"Artinya produk kita bisa menjelajah ke mana-mana, masuk supply chain global," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...