Gunakan Polyster, Industri Tekstil Tak Terganggu Lonjakan Harga Kapas

Cahya Puteri Abdi Rabbi
15 Oktober 2021, 12:34
tekstil, kapas, industri
Pixabay
Ilustrasi perkebunan kapas. Harga kapas melonjak 28% sepanjang tahun ini karena tingginya permintaan dan gangguan pasokan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, kenaikan harga kapas di pasar internasional tidak akan berdampak langsung terhadap industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri.

Pasalnya, produksi tekstil untuk kebutuhan domestik selama ini sudah menggunakan bahan baku pengganti kapas seperti polyester dan rayon yang dapat diproduksi dalam negeri.

Advertisement

Selain itu, Redma mengatakan, harga bahan baku pengganti seperti polyester dan rayon relatif lebih murah dibanding kapas.

Berdasarkan catatan APSyFI, harga kapas saat ini mencapai US$ 2,28 per kilogram, sedangkan polyester US$ 1,16 per kilogram dan rayon sebesar US$ 1,8 per kilogram.

 "Kenaikan harga kapas dunia tidak berpengaruh signifikan terhadap industri TPT nasional karena sudah bisa disubstitusi oleh polyester dan rayon," kata Redma dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/10).

Kenaikan harga kapas juga tidak berimbas secara siginifikan terhadap kenaikan harga pakaian jadi dan produk tekstil lainnya di pasar domestik.

Saat ini, penggunaan polyester dan rayon pada produk tekstil telah menggantikan dominasi penggunaan kapas dalam konsumsi serat dunia.

Hal serupa juga terjadi pada konsumsi serat dalam negeri, di mana pada 2008 konsumsi serat nasional mencapai 1,87 juta ton dengan konsumsi serat kapas sebesar 37% dan rayon hanya 11%.

Kemudian pada 2019, di mana konsumsi serat nasional mencapai 2,15 juta ton dengan konsumsi serat kapas yang sudah menurun menjadi 28% dan konsumsi serat rayon menjadi 17%.

 "Jadi pangsa pasar kapas di dalam negeri itu semakin lama semakin mengecil dan disubstitusi oleh rayon dan polyester. Ini yang membuat kita tidak khawatir dengan adanya kenaikan harga kapas karena memang trennya sudah bisa kita subtitusi perlahan," kata dia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement