PPKM Makin Longgar, Pembukaan Wahana Bermain Kian Hidupkan Bisnis Mal
Pemerintah memberikan sejumlah pelonggaran aktivitas selama perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali. Salah satunya adalah tempat bermain anak di mal dan pusat perbelanjaan yang berada di wilayah PPKM Level 2 dan 1 sudah diizinkan untuk kembali beroperasi.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja optimistis kebijakan ini akan mengerek tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan hingga mencapai 50%.
"Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan diperkirakan naik secara bertahap dalam beberapa waktu ke depan. Diharapkan bisa mencapai rata-rata 50% sampai dengan akhir 2021 nanti," ujar Alphonzus kepada Katadata, Selasa (19/10).
Saat ini jumlah pengunjung pusat perbelanjaan masih di angka 35 - 40%. Angka tersebut masih stagnan akibat belum dibukanya kembali tempat bermain anak yang ada di pusat perbelanjaan pada perpanjangan PPKM sebelumnya.
Ia menyebut, kontribusi pengunjung masih didominasi oleh pengunjung yang datang ke restoran dan tenant makanan dan minuman.
Sedangkan, kontribusi pengunjung dari salah satu kategori, yakni bioskop masih relatif sedikit. Ia membeberkan bioskop hanya memberi sumbangsih sebesar 5% dari total pengunjung.
Sementara itu, Perusahaan konsultan Jones Lang LaSalle (JLL) memproyeksikan aktivitas pusat perbelanjaan pada kuartal tiga tahun ini masih akan terbatas.
Pasalnya, penyewa baru membuka toko setelah pusat perbelanjaan diizinkan beroperasi kembali.
Head of Research JLL Yunus Karim mengatakan penyewaan toko di pusat perbelanjaan masih didominasi oleh sektor tertentu. Ia menambahkan, tingkat hunian pusat perbelanjaan relatif stabil di angka 87%.
"Aktivitas ini terutama didorong oleh penyewa makanan dan minuman, diikuti oleh peritel peralatan rumah tangga," ujar Yunus dalam keterangan resmi yang diterima Katadata, Selasa (19/10).