Pertama kali dalam Sejarah, Nilai Dagang RI-Cina Bisa Capai US$100 M
Nilai perdagangan Indonesia dan Cina diyakini akan menembus US$100 miliar, atau sekitar Rp1.420 triliun pada tahun ini. Angka ini merupakan yang terbesar dalam sejarah perdagangan kedua negara.
Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun mengatakan nilai perdagangan Indonesia dan Cina pada periode Januari-September 2021 mencapai US$85,3 miliar.
"Nilai ekspor kita naik 59% (Januari-September) dengan total nilai US42,8 miliar. Saya optimis, nilai perdagangan akan menembus US$100 miliar karena ini tinggal tiga bulan dan sudah menyentuh US$85 miliar," tutur Djauhari, dalam webinar Economic Forecast and Business Opportunities in China 2021-2022, Senin (25/10).
Cina adalah mitra dagang terbesar Indonesia selama bertahun-tahun. Kendati demikian, Indonesia selalu membukukan defisit dengan Negara Tirai Bambu tersebut
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan antara Cina dan Indonesia mencapai US$71,42 miliar pada 2020, dengan ekspor mencapai US31,78 miliar.
Pada tahun 2019, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$72,90 miliar dengan ekspor mencapai US$27,96 miliar.
Bagi Cina, Indoesia adalah mitra dagang terbesar ke-13 dari seluruh negara di dunia serta terbesar ke-4 di ASEAN.
Komoditas andalan ekspor Indonesia ke Cina adalah lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
Di luar komoditas tradisional seperti lemak dan minyak hewan/nabati yang didominasi CPO, batu bara, bahan kimia, besi dan baja, bijih tembaga, serta ferro nikel.
Di luar komoditas tradisional tersebut, terdapat beberapa komoditas yang mengalami lonjakan permintaan dari Cina seperti sarang burung, makanan, dan minuman. Termasuk dalam hal ini adalah kopi.