Lab Tes PCR Mulai Kurangi Karyawan Imbas Penurunan Tarif

Rizky Alika
13 November 2021, 07:42
tes PCR, PCR, covid-19
. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Petugas kesehatan menunggu pasien tes usap PCR di Jakarta, Senin (25/10/2021). Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan alasan pemerintah mewajibkan penumpang pesawat wajib swab test Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19 karena perlu adanya penerapan metode testing dengan standar terbaik di tengah peningkatan kapasitas bahkan penuh di pesawat, namun tidak di transportasi lain

Pemerintah telah menurunkan batas tarif tertinggi tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Seiring dengan hal tersebut, sejumlah laboratorium pun mulai melakukan efisiensi karyawan karena biaya operasional tidak mencukupi.

"Sekarang sudah ada yang merumahkan karyawannya," kata Ketua Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik (PDS Patklin) Aryati dalam webinar, Jumat (12/11).

Upaya ini dilakukan lantaran lab tidak bisa melayani tes PCR dengan harga ketetapan pemerintah. Terutama, lab yang melakukan tes PCR dengan sistem tertutup (closed system).

Lab jenis tersebut memerlukan biaya yang mahal karena memerlukan jenis reagen dengan spesifikasi tertentu.

Sebagaimana diketahui, ada dua sistem pengerjaan PCR, yaitu sistem terbuka (open system) dan sistem tertutup.

 Sistem terbuka dapat menggunakan reagen mana saja, tidak perlu berasal dari produk yang sama dengan alat ekstraksi maupun alat PCR.

Namun, sistem terbuka dikerjakan secara manual, membutuhkan waktu yang lama, serta perlu ketelitian yang tinggi.

Adapun sistem tertutup harus menggunakan reagen dari produk yang sama dengan alat ekstraksi maupun alat PCR.

Sistem ini bekerja secara otomatis serta waktu pengerjaannya lebih singkat.

Dengan demikian, sistem terbuka lebih murah dibandingkan dengan sistem tertutup. Namun, sistem terbuka tetap memerlukan biaya pemeriksaan yang tidak murah.

pcr
Proses tes PCR (Kadin)



Dengan penurunan tarif PCR, lab akan semakin sulit beroperasi. Untuk saat ini, lab masih bisa melayani pemeriksaan dengan menggunakan stok reagen dan Bahan Habis Pakai (BHP) yang ada, meskipun dibeli dengan harga lama.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...