Cegah Varian Baru Corona, Pemerintah Belum Larang Pelawat dari Afrika

Image title
Oleh Maesaroh
27 November 2021, 13:15
virus corona, Covid-19, virus, WHO, penerbangan
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nz
Suasana lengang area konter 'check in' Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (14/10/2021).

Badan Kesehatan Dunia atau WHO pada Jumat (26/11) menetapkan varian baru virus corona B.1.1.529 bernama Omicron. sebagai variant of concern (VOC).  Namun, pemerintah Indonesia menilai belum  perlu melarang atau membatasi pendatang dari Afrika meskipun varian Omicron. tengah menyebar cepat di kawasan itu.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia meningkatkan kewaspadaan menyusul ditetapkannya B.1.1.529 bernama Omicron. sebagai VOC. "Itu menjadi kewaspadaan kita," tuturnya, kepada Katadata, Sabtu (27/11).

Namun, dia menambahkan pemerintah  menilai belum perlu dilakukan pembatasan atau larangan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) ataupun pendatang dari negara-negara yang melaporkan adanya kasus tersebut.

 Pemerintah hanya akan memperketat pintu masuk untuk mereka yang datang dari negara-negara yang sudah melaporkan adanya kasus varian baru B.1.1.529 seperti Botswana, Afrika Selatan, dan Hong Kong. 

"Belum diperlukan pembatasan sampai saat ini.  Kita akan memperketat pintu masuk  negara kita terutama pada pelaku perjalanan dari negara yang melaporkan," tutur Nadia.

"Pengawasan diperketat terutama WNI dan WNI dari negara ataupun singgah yang melaporkan varian baru tersebut," tambahnya.

Seperti diketahui, rapat yang dilakukan  WHO pada Jumat (26/11) menetapkan varian baru virus corona B.1.1.529 bernama Omicron.sebagai variant of concern (VOC) .

Varian VOC tersebut sudah terbukti mengalami perubahan karakteristik yang lebih merugikan bagi yang terpapar.

Di antaranya adalah lebih menular, meningkatkan keparahan gejala, menurunkan efektifitas kekebalan tubuh, menurunkan alat diagnostik atau menurunkan efektifitas obat dan terapi.

Varian B.1.1.529 pertama terdeteksi di Afrika Selatan dan kini sudah menyebar ke sejumlah negara dan kawasan, termasuk Hong Kong.

WHO mengatakan varian B.1.1.529 pertama kali dilaporkan ada di Afrika Selatan pada 24 November 2021.

 Rama-ramai tutup perbatasan
Menyusul penyebaran varian baru, Amerika Serikat akan melarang pendatang dari delapan negara Afrika mulai Senin depan (29/11).

Amerika Serikat hanya akan mengizinkan warga negaranya serta yang memiliki izin tinggal yang baru saja melakukan perjalanan dari wilayah selatan Afrika untuk kembali ke AS.

Ke delapan negara Afrika tersebut adalah Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik, dan Malawi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...