Luhut Keluhkan Kecilnya Belanja Turis di Bali, Jauh Di bawah Malaysia

Cahya Puteri Abdi Rabbi
1 Desember 2021, 19:04
Luhut, turis, Bali
Kemenparekraf
Turis asing tengah menikmati wisata di Pura Tirta Empul\Pura Tirta Empul Tampak Siring Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengeluhkan rendahnya tingkat pengeluaran turis asing di Indonesia, terutama Bali, dibanding di sejumlah negara di kawasan Asia.

Belanja turis asing di Indonesia lebih kecil dibandingkan negara tetangga yakni Malaysia apalagi Jepang.

"Data pada 2018, pengeluaran turis asing per malam Indonesia ini menunjukkan, kita paling rendah dengan Malaysia. Kita masih rendah dengan Jepang dan seterusnya," kataLuhut, dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Rabu (1/12).

Tingkat pengeluaran turis asing di Pulau Bali hanya mencapai US$ 125 (Rp 1,7 juta) per malam.

Bandingkan dengan tingkat pengeluaran turis mancanegara di Kuala Lumpur, Malaysia mencapai US$ 145 (Rp 2,07 juta) dalam satu malam.

Kemudian, pengeluaran turis di Osaka, Jepang satu malam sebesar US$ 223 (Rp 3,1 juta). Bahkan, di negara tetangga Singapura, pengeluaran turis mancanegara menembus US$ 272 (Rp 3,9 juta) per malam.

Oleh karena itu, ia mendesak adanya perubahan paradigma terkait strategi dalam menggaet turis asing.

Salah satunya adalah melalui konsep pariwisata berbasis kualitas bukan kuantitas seperti yang selama ini diterapkan.

"Wisatawan asing berpengeluaran tinggi lebih diutamakan dibandingkan jumlah wisatawan dengan pengeluaran rendah," katanya.

Lima destinasi pariwisisata super prioritas 
Selain persoalan rendahnya belanja turis asing, Luhut juga mengatakan pariwisata di Indonesia masih sangat terkonsentrasi di Bali.

Sejak 2015-2019, kunjungan wisman ke Bali terus meningkat dengan kontribusi sebesar 63,4% terhadap total kunjungan wisman ke Indonesia.

Untuk menggiatkan pariwisata di tempat lain, pemerintah akan terus melanjutkan pengembangan  lima destinasi pariwisisata super prioritas (DPSP).

Adapun, lima Destinasi Super Prioritas di Indonesia, yaitu Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba, dan Labuan Bajo.

Luhut pun  meminta agar proyek lima DPSP dikerjakan dengan serius.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...